tag:blogger.com,1999:blog-41425413584732091502024-02-20T18:35:17.827-08:00Artikel WirausahaBermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-70001576872572872842011-10-31T01:47:00.003-07:002011-10-31T01:47:12.187-07:00Kesibukan Seorang Artis Berbisnis Online<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; clear: left; float: left; font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://www.kompasbisnis.com/foto_berita/2dewirezer.jpg" /></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">Adakah artis/selebriti yang berbisnis online? Ternyata ada, dialah Dewi Rezer, mantan VJ MTV. Dewi Rezer ternyata punya kesibukan baru. Istri pesinetron Marcellino Lefrandt itu kini rajin memburu tas branded second. Tas-tas tersebut kemudian dijualnya. Kata dia, bisnis itu cukup menguntungkan. </span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18px;">Di Senayan City, Jakarta, 16/3/2011, Dewi berkisah tentang bisnis tersebut. "Pasti mengiranya saya jarang kelihatan karena tidak ada kegiatan ya" Saya berbisnis tas kerja sama dengan teman. Kami menjual tas-tas branded second milik para artis dan puji Tuhan, responsnya lumayan," ucapnya. </span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tas-tas bermerek itu Dewi jual melalui toko online. Memang cukup unik ide dia. Biasanya, artis banyak memiliki tas bermerek untuk menunjang penampilan. Sementara itu, model tas selalu update setiap waktu. Tak heran kalau membeli tas menjadi kebutuhan mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena mereka punya yang baru, tas lama pun terkadang tak terpakai dan akhirnya dijual. Nah, ibu satu anak itu melihat peluang tersebut. "Kan banyak tuh perempuan pencinta tas, tapi dananya terbatas. Daripada beli yang palsu, mending beli yang asli, tapi second. Karena nilai jualnya juga masih tinggi," jelasnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bisnis jual tas second itu baru dimulai Januari lalu. Awalnya Dewi-lah yang aktif membujuk para artis untuk mau menitipkan tas bekas mereka. Sekarang, kata dia, justru mereka yang mencari-cari Dewi. "Iya, awalnya dulu memang begitu. Saya yang nawarin ke artis. Sekarang malah mereka yang nyari, "Dewi mau nitip jual tas," begitu," ucapnya. Beberapa artis yang sering menitipkan barangnya, antara lain, Happy Salma, Susan Bachtiar, Rianti Cartwright, dan Shanty. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Walaupun terhitung baru menjadi pebisnis, perempuan berkulit putih itu menyatakan belum menemukan kendala berarti. "Soalnya, yang kami jual kan barang asli. Kami teliti betul barangnya," tegas dia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, karena tas dijual lewat online, Dewi mengaku lebih untung. Sebab, sebagai ibu dan istri, dia memiliki kewajiban mengurus keluarga. "Kalau online kan bisa dipantau dari rumah. Paling sibuknya kalau motret barang saja. Yah kira-kira dua kali seminggu," katanya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Loss atau kerugian melalui bisnis internet ini juga bisa diminimalkan. Pasalnya, sistem yang digunakan dia titip jual. Bukan langsung dibeli, lalu dia jual. Sisi lainnya "karena juga penyuka tas" ketika menjalankan bisnis itu, dia sama dengan menjalankan hobi. "Saya kan perempuan. Doyan fashion dan tas juga," tuturnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span">Sumber info: JAWA POS</span></div></span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-27616123774653136422011-10-31T01:29:00.000-07:002011-10-31T01:29:01.239-07:00Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRGm1M1XnsZZ7oVvjK8bN2JNgyEOEWVEMHR-pizPir-FanggyuSpQ" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.<br />
<br />
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.<br />
<br />
Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :<br />
<br />
1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.<br />
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.<br />
<br />
2. Pendidikan Kewirausahaan.<br />
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.<br />
<br />
3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.<br />
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.<br />
<br />
4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa<br />
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.<br />
<br />
5. Kemajuan Teknologi.<br />
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.<br />
<br />
6. Gaya Hidup Bebas.<br />
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.<br />
<br />
7. E-Commerce dan The World-Wide-Web<br />
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.<br />
<br />
8. Peluang Internasional.<br />
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.<br />
<br />
Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-81136666245221631242011-10-31T01:26:00.000-07:002011-10-31T01:26:46.750-07:00mendapat uang bisa dari mana saja??<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="132" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTxlV6_FTJEunOkpHR6iGgvuE7-V0zhQzl3zNzuZbqo7QtYYLvU" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa tahun yang lalu, selepas menyelesaikan kuliah di UI, teman-teman seangkatan, rata-rata mengirim lamaran kerja kemana-mana. Harapan mereka, tentunya bisa diterima di perusahaan ternama dengan gaji yang memuaskan..salah satu teman dekat saya diterima di perusahaan otomotif terbesar di Indonesia..<br />
<br />
waktu itu, teman saya bercerita..di salah satu sesi pelatihan bagi karyawan baru, ada satu pelatihan yang meminta kepada para peserta, termasuk teman saya itu, pergi ke jalanan, dari sejak pagi pukul 08.00 dan kembali ke kantor, tempat pelatihan, pukul 16.00 wib. setiap peserta pelatihan, tidak diizinkan membawa uang atau ATM, seluruh peserta hanya diizinkan membawa uang transportasi.. aturan pelatihan, setiap peserta harus berlomba-lomba untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya di luar, siapa yang mengumpulkan uang paling banyak ketika kembali ke tempat pelatihan, dialah pemenang lomba dan mendapat nilai yang paling tinggi dibanding teman-temannya. setiap peserta dibebaskan untuk melakukan apa pun di luar sana agar mengumpulkan uang banyak, dengan syarat bukan perbuatan kriminal.<br />
<br />
singkat cerita, kembalilah para peserta pelatihan pada pukul 16.00 wib..setiap peserta melaporkan berapa uang yang berhasil dikumpulkannya..teman saya sendiri berhasil mengumpulkan sekitar Rp 300 ribuan..ternyata dari seluruh peserta, ada satu peserta pelatihan yang berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 2 juta, dialah yang memenangkan perlombaan pada hari itu.<br />
<br />
wuih..dapat 2 juta dalam sehari dalam waktu 8 jam..tanpa modal, tapi bisa mengumpulkan sebanyak itu..dapat 300 ribuan aja juga cukup besar untuk ukuran sehari dg jam kerja 8 jam, dan TANPA MODAL lhooo!! KOK BISA ??<br />
<br />
inilah yang ingin disharing oleh si trainer..<br />
Trainer mengatakan "Kalian bisa dapat uang dari mana saja jika kalian mau"<br />
"Kalian tidak harus Bekerja di Kantor", ujarnya.<br />
"jika di kantor, kalian nunggu bekerja sebulan, baru dapat gaji, namun sekarang lihat kalian mendapat gaji seketika, dan lebih besar dari gaji sebulan".. (menurut pengakuan teman saya, gajinya utk level karyawan baru sekitar 3 jutaan)<br />
<br />
"coba jumlahkan berapa uang yg kalian dapat, jika 2 juta dikali 20 hari kerja maka dapat 40 juta, lebih besar dari gaji yang kalian terima"..tambah si trainer<br />
<br />
hmm..MENARIK bukan??penasaran gak apa yg dilakukan peserta yg mendapat 2 juta??<br />
<br />
Akhirnya, peserta yang mendapat 2 juta diminta oleh si trainer untuk ke depan untuk menjelaskan bagaimana caranya mendapat 2 juta tersebut. si pemenang lomba bercerita bahwa ia mendandani dirinya, dengan bedak putih-putih semua dan kemudian ia pergi ke jalan jaksa dimana banyak para bule berlalu-lalang di sana.<br />
<br />
Ia mengatakan "saya melakukan seni jalanan pantomim"...<br />
"awalnya saya malu tapi kemudian saya hilangkan MALU saya"<br />
"para bule disana melihat saya, kemudian melemparkan duit lembaran 10 ribu, 20 ribu, 50 ribu bahkan ada yang 100 ribu"<br />
"begitulah yang saya lakukan, ternyata dihitung-hitung, saya bisa dapat 2 juta, gak nyangka juga tapiii saya masih MALU kalau mengingat-ingat kejadian tadi"<br />
<br />
setelah selesai cerita dari si pemenang lomba, trainer mengatakan "walau kalian lulus dari perguruan tinggi ternama di Indonesia, tapi itu tidak menjamin kesuksesan kalian, keberanian kalianlah yg menentukan dan hilangkan rasa Malu kalian untuk maju dimanapun pilihan kalian, di sini atau di luar sana" tambahnya lagi, "Di sini atau Di luar sana, dua-duanya bisa menghasilkan UANG, kalian yang menentukan !!"<br />
<br />
di akhir cerita, teman saya mengatakan, bahwa si trainer dulunya adalah mantan karyawan di perusahaan tempatnya bekerja, tempatnya mengisi pelatihan, namun, akhirnya keluar dan memilih berwirausaha sendiri dengan mendirikan lembaga pelatihan, dan akhirnya sukses dengan usahanya tersebut...<br />
<br />
Selamat menentukan pilihan..karena "life is about choice"..</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">sumber:bincang-bisnis.blogspot.com</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-11512447503382674782011-10-31T01:19:00.000-07:002011-10-31T01:19:13.269-07:00Peluang Bisnis Konveksi<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="134" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2WV85lEXUhy_uGbwT4cdmQKZqkzPde1npJOfA0l5VI9DP96aJ" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;">Beberapa tahun terakhir, bisnis konveksi semakin berkembang di Indonesia. Walaupun krisis ekonomi menerjang dunia, namun bisnis yang satu ini masih tetap tegak berdiri. walupun ada beberapa pebisnis yang gulung tikar karena berbagai alasan, tidak sedikit yang justru baru mulai atu sedang tumbuh berkembang.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
Ada beberapa hal yang mendukung bisnis konveksi ini terus berkembang, seperti terus bertambahnya jumlah penduduk, banyaknya event atau acara organisasi, perusahaan bahkan acara kampanye membuat permintaan barang-barang produksi konveksi semakin meningkat.<br />
<br />
Bisnis ini semakin menarik dan bergairah pada masa-msa tertentu, seperti ketika awal tahun ajaran baru, menjelang Hari Raya Idul Fitri, Selama kampanye baik pemilu legislatif, pilpres, pilkada dan lain sebagainya.<br />
<br />
Peralatan konveksi dan perlengkapan konveksi:</span></div><div class="style10" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="style16">1. Mesin Jahit High Speed<br />
2. Mesin Jahit High Speed Rante<br />
3. Mesin Obras Jarum 4<br />
4. Mesin Overdeck<br />
5. Mesin Potong 10 inch<br />
6. Mesin Potong Kecil<br />
7. Benang, kain, dan lain-lain.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagaimana bila anda tidak mengerti masalah konveksi? Anda bisa belajar di beberapa kursus menjahit untuk mengetahui pelajaran-pelajaran dasar memotong kain, menjahit, dan lain-lain. Tetapi jika Anda tidak sempat juga, anda bisa merekrut lulusan dari kursus jahit, lulsusan SMK atau dengan memasang iklan tempat kursus atau bekerjasama dengan tempat kursus tersebut.<br />
<br />
Sebenarnya pasar produk konveksi internasional sangatlah besar. Saat ini pasar yang sangat menggiurkan ini masih dikuasai China, India. Indonesia sendiri masih belum bisa menjadi produsen. Bahkan banyak sekali produk impor yang membanjiri Indonesia sehingga melemahkan bisnis dalam negeri.<br />
<br />
Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh bisnis konveksi dalam negeri, antara lain:<br />
<ol style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Mutu produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia umumnya belum bisa menembus pasar bebas yang konsumennya berselera tinggi seperti Jepang. Kenyataan ini juga mengakibatkan harga per unit produk masih relatif rendah.</li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Industri konveksi masih tergantung pada komponen impor, terutama untuk memproduksi produk kualitas ekspor.</li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Industri pakaian jadi di Indonesia masih berperan sebagai ”tukang jahit” bagi para pialang internasional, karena desain, pemilihan warna, potongan masih didikte oleh pialang luar negeri.</li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Perusahaan konveksi kecil di Indonesia belum berperan dalam industri konveksi yang masih sangat tergantung pada ”konglomerat” yang menguasai sebagian besar dari pasar ekspor maupun segmen pasar menengah ke atas dalam negeri.</li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Pengaturan tata niaga, terutama pembagian kuota dinilai para produsen barang konveksi masih jauh dari ”beres”</li>
</ol>Untuk bisa sukses dalam bisnis konveksi diperlukan kesabaran luar biasa. Perlu belajar terus menerus, karene mode terus berubah, keinginan pasar terus berganti. harus paindai melakukan inovasi produk agar tidak ketinggalan jaman.<br />
<br />
Dalam pemasaran, pebisnis bisa mengkiklankan jasa dan produknya di koran-koran, blog, website atau media promosi lainnya.<br />
<br />
Selamat berwirausaha...semoga sukses...</span></div></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-6396787105572678272011-10-31T01:16:00.000-07:002011-10-31T01:16:11.992-07:00Trik Menarik Pembeli Di Toko<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSM09_l1YGXQlVJ9LS6IIHJTUQRWAzlcsSkLxWHPnJ3zofnXZHRnIFN2iKD3A" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;">Berikut ini tips dan trik agar pengunjung mau mampir ke toko Anda dan lebih kerasan bahkan membeli produk Anda.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><br />
</span>1. ’Blocking’ Tempat</span><br />
Istilah ini sebenarnya akan lebih klop jika dikatakan pengaturan tata letak. Produk-produk yang diletakkan sejajar dengan pandangan mata normal akan lebih cepat laku terjual. Selain itu, tentunya Anda bisa dong membaca tujuan penjual yang meletakkan satu produk berdampingan dengan produk pelengkapnya? Misalnya produk roti disamping mentega atau selai. Apalagi kalau bukan agar Anda membeli dua-duanya!<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Tipu-tipu Angka</span><br />
Sering melihat harga tanggung dengan kisaran Rp.9999 atau Rp.49.990? Angka 9 yang hebat ini memang bisa memberi efek ’lebih murah’ . Padahal bila diteliti, toh tidak ada bedanya kan antara Rp.9999 dengan menyerahkan selembar sepuluh ribuan?<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Sampel Produk</span><br />
Anda lebih suka menyentuh barang atau bahan pembuat barang tersebut sebelum membeli? Atau Anda tidak jadi membeli barang bila produk tidak bisa dilihat/dipegang atau dicoba? Nah sekarang Anda tahu kan, mengapa toko sering memasang contoh produk dengan digantung? Sudah pasti agar Anda bisa menyentuhnya langsung dan membelinya!<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Musik</span><br />
Musik memang menjadi ’tertuduh’ utama bila sudah menyangkut urusan mempengaruhi mood orang. Sebuah penelitian membuktikan bahwa konsumen semakin tertarik untuk memberi barang lagi ketika mereka mendengarkan jenis musik balada berirama lembut.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Wangi!</span><br />
Hidung juga merupakan salah satu indra yang paling diperhitungkan dalam dunia perbelanjaan selain mata. Banyak toko yang sengaja membuat suasana dalam tokonya wangi dengan aroma vanilla atau bunga lavender. Ini akan ’mengunci’ Anda untuk tetap stay di situ.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Bermain Warna</span><br />
Kami akan bocorkan rahasia warna dalam trik mengemas produk pada Anda. Tahukah bahwa warna merah adalah warna yang diakui kuat daya jualnya? Selain merah, penelitian yang pernah dilakukan antara lain menunjukkan bahwa kosmetik yang dikemas dalam warna merah muda juga lebih banyak terjual.</span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-28478649649866726032011-10-31T01:10:00.000-07:002011-10-31T01:10:50.487-07:00Delapan Penyakit Pengusaha<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTBlOO1Q2ppoLqsUVhSDBJXrXbVSmTPV39_nYkIPZElrCglxxBZRA" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Berikut ini delapan penyakit pengusaha. Penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja, tetapi pada artikel ini saya khusukan pembahasan pada pengusaha dan calon pengusaha.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<span style="font-weight: bold;">1. Cemas [al-hamm]</span><br />
Yaitu kekhawatiran akan terjadinya hal yang tidak disukai di masa sekarang atau yang akan datang. Seorang pengusaha tentu berangkat dari niat yang kuat untuk memulai usaha dan dengan harapan yang kuat bisa memperoleh keuntungan dari hasil usahanya. Dengan rasa optimis, maka usaha akan lebih besar dan respon terhadap masalah akan lebih terukur. Tetapi bila rasa cemas berlebihan, maka bisa menimbulkan rasa minder, pikiran buntu, dan tidak bisa menatap peluang-peluang yang ada di depan mata.<br />
<br />
Sebagai pengusaha pemula kadang kita cemas dan khawatir, jangan-jangan produk kita tidak laku, jangan-jangan rugi, dan kekhawatiran lainnya. Kecemasan akan jalannya usaha di masa akan datang bisa saja membuat pengusaha menjadi down, apalagi bagi penguasaha pemula, bisa-bisa dia mutung, tidak semangat menjalankan usaha, bahkan menutup usahanya sama sekali.<br />
<br />
Seorang calon pengusaha harus optimis menatap ke depan yang cerah, penuh harapan bahwa usahanya akan berhasil, meluruskan niat dan melakukan semua proses dengan baik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Sedih [al-hazn]</span><br />
yaitu penyesalan dan duka cita atas apa yang terjadi di masa lalu. Cotohnya saja bila seorang penguasaha mengalami kerugian pada hari sebelumnya, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya trauma. Kesedihan tentu tidak bisa dihindari, akan tetapi bila berlarut-larut maka bias merusak jalannya usaha yang dirintis.<br />
<br />
Oleh sebab itu, seorang pengusaha harus segera bangkit dari kesedihan dan menyiapkan mental untuk bangkit dan memperbaiki usahanya.. Dalam kondisi apapun, berusaha menghapus kesediah, yakin dan bersangka baik kepada Allah bahwa apa yang terjadi kemarin, mungin untuk membuat kita bertambah pengalaman dan bertambah kuat menghadapi segala masalah yang mungkin akan dating lebih besar.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Lemah [al-‘ajz]</span><br />
Baik lemah pikiran dan lemah fisik. Lemah pikiran dalam arti tidak punya ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan usahanya, juga lemah dalam arti tidak punya keahlian dan ketrampilan untuk menjalankan usahanya, sehingga cepat putus asa dan berhenti dari proses berusaha.<br />
<br />
Biasanya pengusaha pemula mempunyai ide-ide yang kreatif, dan energi yang besar ketika memulai usaha. Tetapi ketika mulai mendapatkan rintangan di jalan, mereka kehilangan ide-ide itu dan kehilangan energi untuk menghadapinya. Oleh sebab itu perlu ada support dari orang terdekat, mentor, atau teman sesama pengusaha yang telah merasakan jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya.<br />
<br />
Terus belajar, terus mencari pengalaman, berbagi pengetahuan dengan sesama pengusaha, atau membaca kisah-kisah sukses para pengusaha, bisa jadi mengikis kelemahan, sehingga lama-kelaman punya ide-ide yang kreatif dan aplikatif, serta trampil dalam menjalankan usaha.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Malas [al-kasal]</span><br />
Yaitu rasa enggan untuk melakukan suatu usaha padahal mampu melakukannya. Malas berkaitan dengan motivasi seseorang. Malas bisa terjadi karena menganggap suatu pekerjaan terlalu mudah, atau menganggapnya terlalu sulit. Bila kita menganggap suatu pekerjaan mudah, maka kita akan menunda-nundanya, dengan alasan bahwa dengan mudah kita bisa menyelesaikannnya dengan cepat. Sebaliknya jika menganggap suatu pekerjaan terlalu sulit, maka kita akan merasa terbebani untuk melaksanakannya dan menganggap bahwa dirinya tidak sanggup melakukannya.<br />
<br />
Seorang pengusaha harus memiliki sifat rajin, tekun, giat dalam menjalankan usahanya. Kalau sudah malas melakukan suatu pekerjaan, lalu apalagi yang bisa diharapkan? Hanya merenung, menghayalkan kekayaan, rumah megah, mobil mewah, tapi tidak mau berusaha, maka tidak ada yang didapatnya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Takut [al-jubn]</span><br />
Rasa takut memulai seringkali muncul pada orang yang hendak memulai usaha. Keadaan seseorang mempengaruhi hal ini. Seseorang yang sudah hidup dalam kemapanan, akan takut untuk memulai usaha, takut kehilangan potensi pemasukan finansial. Seorang pekerja kantoran yang menerima gaji bulanan, akan berat meninggalkan pekerjaannya untuk memulai usaha. Kemapanan yang selama ini dirasakan, sulit untuk dilepaskan, sedangkan memulai usaha membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berkembang. Belum lagi takut resiko kerugian.<br />
<br />
Ketakutan juga bisa terjadi pada orang yang sudah menjalankan usahanya. Takut membuat ide-ide baru, takut mengambil keputusan untuk perusahaan, takut bersaing dan lailn-lain.<br />
<br />
Seorang pengusaha harus berani dan tegas mengambil keputusan, berani membuat ide-ide kreatif yang bisa memajukan usahanya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Bakhil</span><br />
Seorang pengusaha tentu menjalankan usahanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu tujuan berwirausaha adalah agar mempunyai pemasukan finansial yang lebih besar. Tetapi apabila harta sudah terkumpul, maka harus ditunaikan hak-hak dan kewajibannya. Seperti zakat, sedekah dan lain-lain.<br />
<br />
Selain bakhil secara materi, bisa juga berarti bakhil atas ide-ide usaha yang dijalankannya. Bila memang sudah sukses, apa salahnya jika berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para pengusaha pemula, bagaimana tips dan trik menjalankan usaha agar bisa sukses.<br />
<br />
Walaupun sekarang telah banyak buku-buku tentang wirausaha dijual di toko-toko buku, ada baiknya kita berbagi langsung dengan orang lain agar kesuksesan juga bisa dinikmati orang banyak. Lagian, dengan berbagi, ilmu tdak akan berkurang.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">7. Lilitan Hutang [dhala’i ad-dain]</span><br />
Musuh lain pengusaha adalah hutang. Memulai usaha tentu butuh banyak modal. Lalu bagaimana mendapatkan modal itu? Beberapa calon pengusaha berani mengambil resiko dengan berhutang dulu untuk modal usahanya. Berhutang tentu boleh saja, asalkan kita punya kemampuan untuk membayarnya. Tetapi, lebih baik apabila modal usaha dari kantong sendiri, sehingga segala resiko di masa mendatang ditanggung sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain yang mengejar-ngejar kita karena punya hutang.<br />
<br />
Kadang hutang juga menghalangi kita untuk menjalankan usaha. Karena hutang, kita tergoda untuk kembali kerja kantoran, kerja ikut orang lain dan lain sebagainya, sehingga cita-cita untuk beriwarusaha gagal.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">8. Dikuasai Orang Lain [ghalabat ar-rijaal]</span><br />
Ketika kita memutuskan untuk berwirausaha, bukan berarti jalan mudah menanti kita. Kadang orang-orang terdekat kita yang justru menghalangi kita. Oran tua kita dengan keras menentang kita. Anak istri juga menentang kita. Bila kita berkeras menjalankan usaha. Tekanan-tekanan orang-orang tersebut bias menghalangi niat kita untuk memulai usaha. Apalagi bila orang diluar kita lebih dominan, maka niat usaha sulit untuk diwujudkan.<br />
<br />
Bagi yang sudah menjalankan usaha, bisa juga mendapatkan tekanan dari orang lain. Seperti apabila kita mau mengambil keputusan, lalu ada orang lain yang berjasa kepada kita, berhutang budi padanya, kita sering mendapatkan hadiah darinya, sehingga kita segan untuk mengambil keputusan baik yang tidak sesuai dengan pemikiran dia. Ini juga jenis tekan dari orang lain.<br />
<br />
Bila kita dibawah kekuasaan orang lain, maka kita tidak bisa membuat keputusan untuk diri sendir. Kita tidak punya kemerdekaan untuk menjalankan apa yang kita inginkan.<br />
<br />
<br />
Oleh sebab itu, rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada kita agar terhindar dari delapan penyakit tersebut. Doa tersebut adalah:<br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ، والعجز والكسل, والجبن والبخل ، وضلع الدين وغلبة الرجال.***<br />
***البخاري 7 / 158 كان الرسول - صلى الله عليه وسلم - يكثر من هذا الدعاء ، انظر البخاري مع الفتح "11 / 173</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<span style="font-style: italic;">"Allahumma inny a'udzu bika minal hammi wal hazani, wal ajzi wal kasali, wal jubni wal bukhli, wal dhola'id daini wa ghalabatir rijaal."</span><br />
<br />
Artinya:<br />
<span style="font-style: italic;">“Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas, sedih, lemah, malas, takut, bakhil, lilitan hutang dan dikuasai orang lain.” </span><br />
<br />
(Al Bukhari, 7/158, Fathul Bari, 11/173)<br />
<br />
Semoga kita bisa mengamalkan doa tersebut, dan semoga kita terhindar dari delapan sifat buruk yag telah dijabarkan di atas.</span></div></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-17570783949331186062011-10-31T00:58:00.000-07:002011-10-31T00:58:48.795-07:00Kiat Mencari Ide Usaha<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ0pqIuu1d2vVWvfMiyMo3_uMMLJgTQr_0ENMtRkz6KH4OA7s_QXw" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertanyaan klasik masih saja bergelayut di benak banyak orang yang ingin memulai membuka usaha. Mau Usaha Apa, itulah pertanyaan yang sepertinya susah untuk menemukan jawabannya. Kekhawatiran para pemula jika nanti salah pilih bisnis, lalu rugi, kemudian menjadikan alasan untuk terus menerus mencari jenis usaha yang tepat. Akibatnya, terjadi perencanaan yang terlalu matang hingga tak sempat action. Padahal, untuk mencari ide usaha, cukup melewati 3 langkah saja. Apa saja 3 langkah mencari ide usaha tersebut ?<br />
<br />
Langkah pertama adalah menentukan produk. Apa yang anda sukai, apa yang anda minati, bahkan produk apa sih yang ingin sekali anda beli. Jika insting menjual anda belum terasah, memulai menentukan produk berdasarkan pada apa yang ingin anda beli adalah langkah alternatif yang akan berguna di masa depan. Terutama ketika bisnis anda sedang diuji, jika anda mencintai produk anda, anda tidak akan merasa rugi terlalu banyak. Biasanya ide bisnis seperti ini muncul dari hobi. Menentukan produk menggunakan perpsektif pembeli akan membuat anda memiliki sudut pandang yang berbeda.<br />
<br />
Langkah kedua adalah menentukan marketnya. setelah anda memilih produk yang ingin sekali anda beli, siapa lagi sih yang akan membeli produk anda, selain anda ? Carilah orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kenali profil dari calon pembeli, perilaku dan dimana saja mereka bisa ditemukan. Dengan mengenali market, anda akan dimudahkan untuk menjual produk yang sudah anda siapkan.<br />
Lebih dari itu, Anda juga bisa menemukan ide usaha dengan cara mengenali pasarnya terlebih dahulu. Misalnya anda tahu persis siapa, bagaimana, dan dimana saja ada komunitas pengguna sepeda motor, anda bisa dengan mudah menemukan ide usaha, seperti cuci motor, jual sparepart, atau bengkel. menemukan market terlebih dahulu atau produk dulu sama baiknya. Terserah mau mulai darimana.<br />
<br />
Langkah ketiga adalah tidak berlama-lama. Tak perlu data statistik detail, tak perlu penguasaan produk dari A sampai Z. Cukup survei dari sekitar lingkungan anda, teman-teman, saudara, bahkan kalau perlu pergilah ke pasar, mall, atau pusat-pusat keramaian untuk mengamati. Gunakan insting normal anda. Tak perlu bisa masak untuk buka restoran. Intinya, langkah konkrit anda lebih berarti dibanding keakuratan data penelitian anda tentang bisnis. Mau mulai dari pasar dulu, baru cari produknya, atau dari produknya, baru cari pasarnya, dibedakan dari secepat apa anda action. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan, tak perlu memaknainya terlalu dalam dan segeralah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Kalau harus ganti bisnis, tetaplah memakai rumus 3 langkah tadi. $YBS</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-88887620715150348392011-10-31T00:57:00.000-07:002011-10-31T00:57:11.607-07:00E-Money, Efisien atau Tidak ?<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="133" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/credit-card-03(1).jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Orang bilang, sekarang zaman yang serba praktis. Di tengah kesibukan yang kian mendera sehingga waktu semakin terbatas, Anda tentu merasa terganggu jika harus menghadapi soal sepele. Misalnya, menunggu lama untuk menerima uang kembalian saat membayar belanjaan di supermarket atau di pintu jalan tol. Lebih kesal lagi kalau kembalian itu berupa uang receh semua atau diganti segepok permen.<br />
<br />
Seiring kemajuan teknologi, penggunaan uang elektronik atau e-money makin marak dalam beberapa tahun terakhir. Wujudnya bisa berupa kartu plastik yang sudah terselip cip atau kartu telepon seluler. Sejatinya, uang elektronik mulai dikenal di Indonesia sekitar awal 2000-an. Bank Bali sebagai pionir menyebutnya dengan e-wallet. Sayang, e-wallet tak bisa berkembang pesat karena bank lebih fokus mengembangkan kartu debit.<br />
<br />
Setelah kartu debit berkembang, uang elektronik mulai kembali dilirik sebagai alternatif pengganti uang tunai. Bank Indonesia (BI) mencatat, saat ini, ada enam bank, empat operator telepon, dan satu perusahaan jasa telekomunikasi yang resmi menyediakan uang elektronik. Pengguna dan volume transaksi e-money ini juga terus naik dalam lima tahun terakhir.<br />
<br />
Uang elektronik memang membuat transaksi menjadi praktis. Pembeli tak perlu mengeluarkan setumpuk uang dari saku, sedangkan penjual tak usah repot menyediakan uang kembalian. Manfaatnya kian terasa jika dipakai untuk transaksi rutin sehari-hari.<br />
<br />
Misalnya, para pelaju yang mengendarai mobil dari pinggiran Jakarta ke pusat kota saban hari. Mereka harus mengalokasikan bujet khusus harian untuk membayar bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan karcis untuk keluar-masuk jalan tol. Mungkin, ada dua atau tiga ruas tol yang harus dilewati untuk sekali jalan dengan kebutuhan uang sekitar Rp 15.000.<br />
<br />
Tak hanya kaum bermobil, para pekerja yang menggunakan angkutan umum ke pusat kota Jakarta juga harus menyiapkan uang transportasi tiap hari. Moda transportasinya bisa berupa bus, kereta api, atau busway Trans Jakarta.<br />
<br />
Khusus bagi pengendara motor atau mobil sendiri, mereka harus merogoh kocek lagi untuk membayar parkir. Anggarannya bisa sekitar Rp 10.000-Rp 15.000 sehari. Nah, tentu sangat merepotkan jika orang harus menyediakan uang tunai sejumlah itu tiap hari.<br />
<br />
"Kalau memiliki kebutuhan rutin seperti itu, tepat jika menggunakan uang elektronik sebagai alat bayar karena Anda akan mendapatkan benefit-nya," kata M. Ichsan, perencana keuangan dari Prima Planer. Ia mencontohkan penggunaan uang elektronik terbitan salah satu bank yang menawarkan benefit berupa gratis bensin beberapa liter berdasarkan pembelian dalam jumlah tertentu. Ada pula diskon tarif parkir.<br />
<br />
Berbagai diskon<br />
<br />
Rico Usthavia Frans, Senior Vice President (SVP) Electronic Banking PT Bank Mandiri Tbk mengungkapkan, banyak keuntungan bagi pengguna kartu prabayar. "Bisa beli apa saja tanpa perlu kembalian. Transaksi lebih cepat," katanya.<br />
<br />
Kartu prabayar Bank Mandiri juga bisa digunakan di sekitar 6.000 merchant. "Hampir semua Indomaret menerima dan sekitar 1.000 SPBU," kata Rico. Tawaran diskon yang diberikan Bank Mandiri tak banyak. Namun, beberapa merchant getol memberikan diskon bagi pengguna kartu prabayar ini.<br />
<br />
Tingginya animo masyarakat memakai kartu elektronik ini tercermin dari jumlah nasabah pengguna kartu prabayar Bank Mandiri yang akan mencapai satu juta bulan depan. Bahkan, di akhir tahun nanti, ditargetkan jumlahnya 1,5 juta nasabah. Mandiri mematok target, frekuensi transaksi melalui e-money ini mencapai dua juta transaksi sebulan. Rico mengklaim, Bank Mandiri menguasai 55%-62% pasar transaksi uang elektronik di Indonesia.<br />
<br />
Peningkatan pengguna uang elektronik juga terlihat pada Flazz BCA. Hingga awal Juli 2011, 2,8 juta kartu Flazz telah beredar. Selama 2011, PT Bank Central Asia (BCA) menargetkan, ada tambahan 400.000 baru. Sementara, transaksi Flazz BCA saban bulan mencapai sekitar Rp 33 miliar.<br />
<br />
Manfaat kartu Flazz kian bertambah setelah BCA menggandeng Kompas Gramedia (KG). Dua korporasi ini meluncurkan kartu KG Value Card Flazz pada awal Juli lalu. Target pasarnya adalah pelanggan Grup Kompas beserta para karyawannya.<br />
<br />
Unit usaha KG yang terlibat dalam kerjasama ini adalah Kontan, Kompas, Hotel Santika, Toko Buku Gramedia, dan Warta Kota. Jadi, pemilik kartu akan mendapat diskon sebesar 20% untuk setiap acara yang digelar unit KG dan diskon 10% untuk pembelian cenderamata. Selain itu, Hotel Santika memberikan diskon tarif 10% hingga 50% dan diskon buku di Toko Buku Gramedia sebesar 20% hingga 31 Agustus nanti.<br />
<br />
Operator seluler terbesar di Indonesia, PT Telkomsel, juga terus mengembangkan T Cash. Mereka menjalin kerjasama dengan merchant yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Terakhir, pada pertengahan Juli, mereka menggandeng convenience store 7-Eleven untuk menawarkan modifikasi dari T Cash, yakni Tap-Izy.<br />
<br />
Teknologi radio frequency identification (RFID) berikut cip dan antena yang tertanam pada kartu SIM memungkinkan kartu itu menjadi alat pembayaran. Sama halnya uang elektronik keluaran bank, pengguna cukup menyentuhkan ponselnya ke alat pembaca di kasir.<br />
<br />
Tentu, kartu elektronik itu tak gratis. KG Value Card Flazz mesti ditebus dengan harga Rp 50.000. Cara lainnya adalah berlangganan media itu selama jangka waktu tertentu. Harga kartu uang elektronik terbitan bank juga rata-rata Rp 50.000, dengan batas maksimal pengisian Rp 1 juta. Telkomsel pun mematok harga kartu yang sama bagi pelanggan Hallo dan Simpati.<br />
<br />
Alat untuk mengontrol bujet rumahtangga<br />
<br />
Meski penggunaan uang elektronik berkembang pesat, sejatinya ada kecenderungan fasilitas ini hanya dipakai dalam transaksi tertentu. Misalnya uang elektronik hanya untuk membayar tarif tol, pembelian bensin, atau pembelian tiket moda transportasi.<br />
<br />
Contohnya, kartu Bank DKI. Mereka menawarkan beragam fasilitas kepada pengguna kartu Jakcard. Yakni, pembelian tiket busway, kereta api komuter Jakarta, hingga berbelanja di 450 gerai Indomaret di wilayah Jakarta. Pengguna akan mendapat kemudahan karena tak perlu antri lama.<br />
<br />
Sementara, pengguna E-toll Card Bank Mandiri mendapatkan fasilitas pintu gerbang khusus untuk pembayaran tol. Fasilitas ini yang menarik masyarakat untuk menggunakan uang elektronik sebagai alat bayar.<br />
<br />
Agar fungsinya sebagai alat bayar berjalan lancar, Ichsan mengingatkan, konsumen harus memilih uang elektronik yang bisa diterima di banyak tempat, terutama tempat spesifik yang dibutuhkan. Ia menyarankan uang elektronik digunakan sesuai kebutuhan rutin seperti membayar tol, beli bensin, atau berbelanja di minimarket dan tempat makan yang spesifik. "Kalau pola seseorang masih suka makan di kakilima, susah pakai uang elektronik," katanya.<br />
<br />
Selain itu, uang elektronik dapat dipakai untuk mengontrol bujet di setiap pos pengeluaran individu atau rumahtangga. Misalnya, keluarga bisa menggunakan kartu tunai prabayar itu untuk mengontrol pembelian bensin maupun belanja rumahtangga setiap bulan. Alih-alih memakai cara kuno, seperti dengan amplop, kartu semacam itu akan memudahkan keluarga mengalokasikan dana untuk pos-pos pengeluaran rutin.<br />
<br />
Kartu tunai prabayar itu menawarkan kepraktisan kepada penggunanya. Selain tak perlu membawa setumpuk duit tunai, kita juga tak perlu ribet memasukkan sandi (PIN) atau membubuhkan tandatangan saat membayar di kasir.<br />
<br />
Tapi, sebenarnya, uang elektronik tak lebih efisien ketimbang kartu debit. Kartu debit mempunyai fleksibilitas lebih tinggi karena memiliki batasan nilai transaksi lebih besar. Nah, silakan menimbang. Apakah Anda memang membutuhkan uang elektronik?<br />
<br />
(sumber : <a href="http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1318910400/80279/Taktik-belanja-cerdik-berbekal-duit-elektronik" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>) </span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-36169317228120857692011-10-31T00:54:00.000-07:002011-10-31T00:54:52.190-07:00Potensi Melimpah Dari Bisnis Bengkel Sepeda Motor<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="200" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/bengkel(2).jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumlah sepeda motor yang melimpah ruah adalah pasar potensial bagi bisnis bengkel kendaraan beroda dua ini. Jutaan sepeda motor yang merajai jalanan membutuhkan perawatan dan suku cadang, termasuk penggantian oli. Di sinilah, peluang bagi pengusaha yang ingin menggeluti bisnis bengkel. Mereka juga tak perlu repot, karena banyak bengkel yang sudah menawarkan waralaba atau kemitraan. Maklum, usaha bengkel ini membutuhkan suatu keahlian khusus.<br />
<br />
Memang, para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor, memiliki jaringan bengkel resmi guna mendukung layanan purna jualnya. Tapi, jaringan bengkel resmi selalu tak mencukupi kebutuhan para pengguna sepeda motor. Berikut ini adalah review atas berbagai tawaran waralaba usaha bengkel sepeda motor.<br />
<br />
• Mr Montir<br />
<br />
Berdiri sejak 2002, PT Techno Motor Indonesia mulai menawarkan kemitraan pada November 2009, dengan mengusung nama bengkel Mr. Montir. Menurut Joppy Lizardo, Marketing PT Techno Motor Indonesia (TMI), dalam waralaba ini, mereka menggabungkan kualitas bengkel resmi dengan harga bengkel pinggir jalan.<br />
<br />
Selain itu, Mr Montir menyediakan suku cadang, aksesori dan jasa modifikasi sepeda motor. Tidak ketinggalan pula, Mr Montir menawarkan jasa layanan cuci dan salon sepeda motor.<br />
<br />
Untuk mendukung usahanya, TMI juga menjalin kerja sama dengan Shell Indonesia dan menjadi mitra Pertamina. Dengan cara ini, Mr Montir bisa menyediakan produk dengan harga murah, hingga bisa menjadi pemasok bagi bengkel kecil di sekitarnya.<br />
<br />
Saat KONTAN mengulas kemitraan Mr Montir pada akhir tahun lalu, mereka baru memiliki tujuh gerai. Dari ketujuh gerai itu, baru satu gerai saja yang dimiliki mitra. Kini, TMI sudah membuka sebelas gerai baru Mr Montir, yang tersebar di Jabodetabek.<br />
<br />
Meski banyak calon mitra yang tertarik membuka Mr Montir, Joppy melakukan seleksi ketat terhadap mitra yang ingin bergabung. "Kami memang sangat menjaga kualitas, jadi mitra yang bergabung adalah yang benar-benar memenuhi syarat," ujarnya.<br />
<br />
Sampai saat ini, TMI belum mengubah nilai investasi maupun persyaratan yang harus diikuti oleh calon mitra. Nilai investasi Mr Montir Rp 199 juta, termasuk franchise fee Rp 50 juta. Sisanya, merupakan biaya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan standar, seperti lima bikelift dan toolbox.<br />
<br />
Anggaran investasi ini juga sudah termasuk furnitur, komputer, dan pelatihan karyawan selama dua minggu dan pajak reklame setahun. TMI pun menetapkan kriteria, mitra harus memiliki lahan seluas 80 m² atau ruko minimal ukuran 4,5 x 15 m².<br />
<br />
<br />
• Laris Jaya Motor<br />
<br />
Herman Kosasih mendirikan bengkel sepeda motor Laris Jaya Motor (LJM) di Ciracas, Jakarta Timur, pada 2000. Awalnya, ia hanya menjual suku cadang dan jasa bubut sepeda motor. Namun, karena banyak permintaan perbaikan sepeda motor, ia pun mengembangkan usahanya menjadi bengkel sepeda motor komplet.<br />
<br />
Herman mengklaim, kelebihan bengkelnya terletak pada jasa bubut. Itu sebabnya, LJM bisa merangkul bengkel kecil di sekitarnya, yang memerlukan jasa bubut.<br />
<br />
Karena merasa usahanya prospektif dan banyak peminat, Herman memberanikan diri menawarkan kerja sama kemitraan di awal 2009. "Saya yakin bisnis perawatan sepeda motor tidak akan pernah mati karena pasarnya terus berkembang," ujarnya.<br />
<br />
Saat ini, Herman sudah memiliki 20 mitra yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Selain jumlah mitra yang bertambah, ia juga menaikkan biaya investasi menyesuaikan harga onderdil. Dari investasi total pada 2009 sebesar Rp 390 juta, kini, untuk membuka LJM, calon mitra harus menyiapkan dana Rp 420 juta.<br />
<br />
Namun, Herman bilang, kenaikan ini tak memberatkan mitra. Pasalnya, kualitas LJM benar-benar dijaganya.<br />
<br />
Dengan kenaikan nilai investasi ini, Herman juga menjanjikan kenaikan omzet. Jika dua tahun lalu, ia memprediksi mitra bisa mengantongi omzet Rp 100 juta, kini ia menghitung omzet bengkel LJM bakal mencapai Rp 120 juta per bulan. "Mitra bisa mencapai balik modal dalam waktu 2,3 tahun," ujarnya.<br />
<br />
Herman pun mengaku pertumbuhan mitra hingga 19 mitra dalam dua tahun ini, karena pengendara sepeda motor yang terus bertambah. "Orang lebih suka naik sepeda motor, karena kemacetan Jakarta semakin parah," ujarnya.<br />
<br />
<br />
• Ahass - Surya Cipta Pratama<br />
<br />
Program 100 bengkel binaan yang digarap oleh Surya Dharma, pemilik dealer Ahass - Surya Cipta Pratama (ASCP) di Semarang, Jawa Tengah, boleh dibilang terus menuai banyak permintaan. Bengkel binaan Surya Dharma ini sudah dilirik oleh empat orang mitra yang masing-masing tersebar di Alastua dan Lamper, Semarang, serta Kendal dan Ungaran, Jawa Tengah.<br />
<br />
Awalnya, pada 2010, Surya menawarkan empat macam paket bengkel binaan. Investor bisa memilih paket-paket yang bernilai Rp 20 juta, Rp 30 juta, Rp 50 juta dan Rp 100 juta, yang dapat dipilih oleh investor.<br />
<br />
Namun, kini, Surya mengurangi jumlah paket bengkel binaannya. Sejak awal 2011, ia hanya menawarkan tiga paket, mulai dari nilai investasi Rp 50 juta, Rp 100 juta, dan Rp 200 juta.<br />
<br />
Surya mengurangi paket senilai Rp 20 juta dan Rp 30 juta karena pada usaha itu, mitra hanya bisa menjual suku cadang, tanpa menjual aksesori dan kelengkapan kendaraan bermotor lainnya. "Selain jangka waktu balik modalnya lebih lama, peminatnya tidak ada," imbuh Surya.<br />
<br />
Biaya investasi yang dikenakan kepada investor seluruhnya untuk pembelian berbagai jenis suku cadang sepeda motor Honda. Selain itu, ada sebagian dana untuk pembelian peralatan bengkel.<br />
<br />
Surya mengatakan, investor binaan ASCP akan mendapat suku cadang dengan harga pokok yang diperoleh dari Honda. Tujuannya, agar investor bisa mendapat margin keuntungan maksimal. Setelah setahun, investor tak wajib membeli suku cadang ke ASCP. "Kalau masih membeli ke kami, investor tetap mendapat harga pokok," katanya.<br />
<br />
Pada tahap awal, investor binaan yang mengambil paket ini akan mendapat pelatihan selama minimal tiga bulan untuk memahami seluk-beluk sepeda motor Honda dan cara servis serta penggantian suku cadang. Ketika bengkel baru beroperasi, ASCP akan menempatkan seorang mekaniknya dan melakukan pendampingan selama dua bulan. Setelah itu, pemilik bengkel bisa mandiri.<br />
<br />
Namun begitu, ASCP masih tetap memegang pengelolaan manajemen selama setahun. Makanya, ASCP memungut management fee Rp 500.000 per bulan selama setahun.<br />
<br />
Investor binaan ASCP tidak harus menangani sepeda motor Honda. Mereka juga bisa melayani merek lain. Status bengkel ini tidak seperti bengkel Ahass lainnya, yang hanya menangani sepeda motor Honda.<br />
<br />
Kami adalah bengkel umum. "Tapi kalau fokus di Honda akan lebih baik. Orang lebih mencari bengkel yang spesifik," ujar Surya.<br />
<br />
Surya mengaku, masa balik modal akan terjadi setelah satu sampai dengan dua tahun setelah bengkel beroperasi. Ia juga menambahkan bahwa bisnis bengkel ini merupakan usaha yang jarang gagal, terlebih jika mengingat makin meningkatnya pengguna kendaraan sepeda motor<br />
<br />
<br />
<br />
(sumber : <a href="http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1319181543/80624/Sepeda-motor-selalu-perlu-bengkel-" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>)</span></span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-1053153469591918992011-10-31T00:51:00.000-07:002011-10-31T00:51:15.459-07:00Mengenal Karakter Pelanggan<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCACeAKQDASIAAhEBAxEB/8QAGwAAAgIDAQAAAAAAAAAAAAAAAAEFBgMEBwL/xAA7EAACAQMDAgQCCAIKAwAAAAABAgMABBEFEiEGMRNBUWEicQcUMoGRobHBI0IVJDNSYnKC0eHwQ5Lx/8QAGQEBAAMBAQAAAAAAAAAAAAAAAAECAwQF/8QAIxEAAgIBBAICAwAAAAAAAAAAAAECEQMEEiExE0EUIgVRcf/aAAwDAQACEQMRAD8A7jSop0AUV4dgiljnA5OBUVPr9lDIsTMA7fZUkAn/ALihKi5dEvWrf3sVmm+QgA98nHHrUOep0kK/VIldSSpZ32gEYqP1G8GqeLDdAxoRgeGc5Geefeo/hKX2pk5F1BYSRhxKCCCRtIbIHGRjvWxDqtjOwWO4XJ8jkVTpLW0s4kdYmIMYjX4sYGfP057mvV2ZLeMSJunfwd8fhgnOO4pddl5Y7dRL0s0TfZkQ/JhXuuU2nU11JeQpIsG0tskVQxYZ4ySQAMd+9SOu6g+mI31eQBywVF3kt7nHn8qrvRaWnlFpM6Lmiue9M67qt/e+DJJmMLy20gg5GAc/810Fe1WTspkxvG6Z6opU6kzFTpU6AKRp0qAKdKigHRSooB0qKKA8yDKEe1cw6juokvrObacxsQ2WAPwnIxk+5/KuoHsa5b1jC8bS7ApKT/zD1zVJtLs1wt7qR5t7yBZbmLa2PG8RST69wMfdUr4wkgSWAqq5IwrZ8qqVoHVxndnb3J7nzqU05ri1dtybLRyGZ2Hwq3qPnURnR2ZNJJPeiatpBJASSThs/FXm4VcNsK7W4ZewxWGe4uJt8do6IrDh2QD78VW9Sv8AVLRBNDeeJCxKEmEKQfzqspW7LrQvJ3wRl6HtriaAsNiOQVMm1Mf5Wxn8xW/rM8l1YWUxMgQrhtyEgsP8Kkke3etbTpk1HUAl/I5llIEbjHJ8hyD3q2QaXZwwCNYsozlviJOSfOsJZ4x7LTwyg4qRo9EsLeaKeQsBLcIm5h3GfInnHPn711oVy4R28eqafZwIqIblC4QY8++K6gK3wy3Kzz86e7kdOvLMFUknAHc1AX/V+m2kxhj8W4lHlEBj8TWxiWCnVIn+kBYLhon0icY8zMv49q3bLrrS5yFuUmtT6yLlfxGamhZaqRrxFKk0ayRMrowyrKcgj2r3UAYopUUA6KKKAKVOg0AiK571rCwmu9uQCocEDOMc10I1UOqZY/rTICCWjwwrDNHcjq0d+U5/aqkhRmlkVV4AR8Z984qRu5rZrfCvdRzKQyszbwcex/atGAIxQRKu34tyncTkd8+2O331lexuWBzFnI445rHfFLlnvvb2zcjstYdhKghVJMNjfyOO2DXm+0q8uEEV7cJFC+DgfxCcH7h51LQzyrEit8JCgHmlOr3OFAbcDkEZ71Hkx12c0tQ0+0Rdtolhp91DOjySk8AuR8DYyCAKlxLBkRuxK9sE8V4j0meZduyQgtuBOBzW2mgzHltgI55bNZqMZO1FsznqMb5lI0dGUXfWlugUbYstjHkq8fmRXShXN9Z+udNz2+pWsiFnbwWPh7hg88/hVx6X1SfV9MF1coiOXZcJ2OOM124uFTVHlZ/s96fBqdY3pitfq0chDspZlU87c/8A38K5nJKS5O1miQ84qe69bUI+qzcWaCQLAiSw+bR8kMPvJHtiomBrC9ErJPLbT4/iJkA/gf1GK2TMGjJczwvEs5z4YjUYA3YyM4/WsU0KLjxiFy2wMoP49/esUsUVu3hfXImXCjDEDGB5/FWK2urOW7CRztcM75McALjPvjt+I+dTZFF5+jqSeK4u7HdugjGcZyEbJHHzq8iqh9H+Nl7kKj7h/CyNyrjgtjzNW+qskdFKigHRSooB0UUj2oDzIQqFicADJqlWEK6pNeXEgMReY7dwJOB2qya5PstPBQHdMdvHpUVaxJbgqhJbPx+me37flVJY45OJdG+OTxwcl2Y49IgAy7k+wGKzrptqD/Z7v8xJraB4yaRkRe7qPmastPp4ejJ5cku2eFtbdPswRj/SKyBVHYAfIVgkvbaPkyr93NYW1e0XsXb/AE1Pl08PaI25Gb3nTqLk1mDaSkTsfLIxWnN1AygACKM/4m5rOWvwR6dl46bI/RI67areaTcQ4BYrlM+TDkVg+jOWaTp9klxtjnZUwPYE/mTUJP1ESCXvBtz2QVM/R3K7QahCJFMEc2Yl4BG74mP3k1nDUrNPhM2np548VyREda+PZdRCa6hMlnLh4ZxnMDYAIyPkOO1eraJLq23yRR3MeO5UHP5e1efpB1a7s9cWOMNJBFbhzD5OCTlvuwBXnQdUtdTtfFgjCEA7gF2sOPVe9dByle1fSdKmnxLplo3bBEWccY9K3bHwrOGNYgIz2jXZz9yjv3+VGqW9r4pPjSAEDGJDWKzu7G23xWo8SbbysR3OR6se+PmaAtf0c6dNBNqN46FI5SsaKzbicZJLH1JJq81SvoyvZruzv/EbdGk/8P0HHOPbNXQUAUU6KAKKKKAKR7c0VrahP4Fq7A/ERhfnQERe3O67kmJGIBhAexY8D961jLbpAZIw29wXztICquPXy5rRfV7O2k8ORZJSrncEHAO0jkn5mpGyu7HV7e4W1SQMkQQ7+ABzgenrWcvsnFM6YuKpMrc+sxyXPhLPJIzAkAdjisZvFHlk/OombTbm1eOaQljkriMEntW1DpupXCr4UEzAeezYR95rh+LHqTbPY8WBK0zFq2sT26BoYkJxxkZrRk1DVGTIuIkz/KoyRVltOmJ5LqKS7iAhV8urSZJGPSpZulLIXUVxbq8bI2SrfErDzHNXjpIfofL02J1VnNpGu7op4l1NKX7BM5NSUfTWqLbvcfVisYQs3iMN2Bz2710m00Wzs5WmtbaOJ27lRitwQZBD4bPB4zke9bRwLqjHJ+U5rHFUcQIZ8gISfJf+K6b9GsEcdnNM276xIqhsjGFHt881lu7KCG7kEcaKM/yqB5Vn0eQW9+n91/hPP4VeGPa7MtVqvPjqjL1foP8ASyw3Eak3FuCFZOGwfT/aq5b6NCIXYRqX53MU8Jh88V0cdqxzW0E/9tCj47Fhk1seScP1Tpm0e6LjTomPmZLjipzQNIAtGsoIIwh/8NqmF59x3+dXzWYNG0m0kvrmyiOCCBjlm8qod31vqni7bO3js4j9kJGpOPfP7UB0PpzSRpNn4ZCiRuWVeAvoBUtXKrfrTXbeVTJJBdQk8EYGR6CugdOa3Brtj9ZgVkKna6MMYNAStFOlQBRTooBE8ZqC1q5/rCwjGFGfvqdqH6hs0mhWXGHQ9/UVDJjXsrd3pNrdStKlw8Er8tlNy5+7tW1YRi00a4h0u5gubx5AWEMg3AZA7HtgZrDskAIRyR6d6jZ9Mhzv8Paw7FT/AL1VRXZs21VEzYK8LSyMmZYo2JVjnkd6krO4ihiu3ldnVJS3qVBAI/WtTSlCSoh+LfFjk9+P+K9RywyRzQsCJZoADEqkjIBH+3erJGjbkTeMngDGPxr0CD5/lWlpLu9jFJK/iF8sCPQ9h91bvfyqyMHw6POST7UDtkUY5oxgUII7VocFZlHHZvb0qJ5Vg6nkHNWK4eMRlZjhW+H5k1Tn1CR794LdAIQceK/oKhs3xqUk6L9azCa3jkHZhWWorQJS9u8R7qcj5GpXNDmfZAdY6Y+pacgQEmGTxCF5JABH71z67sBboGmjMaMchmbG71zniuwAVimtYJ1KzRq6nuD2NCDicj20TQoLtAUzsEZDNjHouf3ya6R0Bpdxp+n3El0pRrmXxERhghcADI8u1TtvpWn2z+Jb2UEb/wB5YxmtwCgCjNFFAOiiigEe3NR+sJMbfxLeRUdPJhwwqQqH1a+tfCeGSQgMdrEDkH1oyUrZCS3j5/rNmj/4ozg/nWIz2b5+OSE+jisT+OhIjm8ZB2zzxWBpm7Sw8etVNNpKQMF8GWKQMRznyODW5biC1c3U8whAkcKzt9tCdw/Ak1F6e8ckLCPOFJ4NQurPP9eZLvOwH+F/d2n0qJS2qyyfoumn6npssq2dlLkjJACnGB71uXF5b2oY3E6RhRuIJHAz3qi9OxzjV7eVIZCochiFOCCMd6muotGnudTSeJ4ogQh8WRgNjLkgEeYJxSMm0TGMXKpMkLjqTTYGIMxcg8iNS3GMk+4A5yKxab1FBqN6tqkEiF0d0LkfEFOMjHr3+6oODQbfajS6lEpUMyCBd/hs3BGf5lxxgj1rftNN0yylSe3iuJHhIMe98BCARx7ck1Kcr5Ly8Cjw7JjUrR7qBRG5DK270z7fOqtcaNcwzbZLQ3luWDqdxGPnj5n51u6r1LLbTsiG0iULnc7ZNV+865hTmXVt5B+xCOD+A/erNWMeWUVS6Lpozvb3SLLC0W8bQGNWQdq5ZofVo6g1uCx0uwnkLHdJNM4URqO7cZz37cV1NRhRmhzzST4HRRRQoBpUUGgCiiigHRRRQGKdisLlRk44FVDULdnLscgMe9XGQFlwtRs9skg2sNr/AK1DNMZTJIZIzkDPuDXj6zOvBOR6EZFWC4sSpOFFRstqC2MDNQbi0u5DvIoRd2M8Hv8A9zW5LqENqfEmkgTAwfFIwKhb22kNrcR27bZZI2RT2wTVUPR9w5DXV6ATyfhLH8TUFFBWW3UetNPjiki/pM8qQogHY48sVSLrqhHO/wAGeVyBkyScZAwe+akI+jrbPxXMkmf9P5is9l0vHLAt3Z6c9xAxIWXBfJBwfzFN1dFnjg3yQ9v1ZrkwNvpduuT/ACxQGVsVupo/Xus/bW7RD5yOIx+XNdR6F0saZ0/AjReHLIzysCuCNxJx7cYqx4qxi5JOkjjVn9Eur3LB9S1GCL1HxSN+oqfsPoh0SElr29v7rP8AKGWJR/6jP510ailEOciG0TpjRtALNpNjHA7rteQElmHfBJqZpilUlB0UqdAFFKg0AUUUUA6KKKAVeXRXGGGf2r3SoDRntmCnJ3L+lRk9qrKSFDCrCRWvParJll4b9aijWM67KtLCy/aUOPQ960bsw28Ek8sgijiUtIZDwAO5qyzwYO11wT2PrUfpdhLf6ndPc+FJpkSqkKFQfEkHLNn0GQMeoNQaOSqyHgsL2+1O1gig8K2dGeWUqQVGBtI9zmrvplhDpunW1hbAiG3iWJMnnAGOfetkKABXqpSMJSbEBjHFeqVFSVCiiigHRSooB0qdFAFFFFAKiiigHRRRQBSp0UAqKKKA8SxJKpVxkEY+VKKJYo1SPhV7Vkp0AqKKdAKiinQCooooAp0UqAKdFFAFI0UUAUUUUA6KKKA//9k=" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;">Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal karakter pelanggan adalah penting, karena dengan mengenal karakternya, kita akan lebih mengenal pula tipe-tipe, sifat, ciri-ciri dan kebiasaannya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan lebih mudah memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan. Secara garis besar ada beberapa tipe pelanggan yang sering dianut oleh para penyedia jasa ;</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<span style="font-weight: bold;">a. Pelanggan Pria</span><br />
1). Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkan<br />
2). Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkan<br />
3). Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu)<br />
4). Mudah terpengaruhi oleh penjelasan dan argumentasi yang objektif.<br />
5). Merasa kurang enak tanpa membeli jika memasuki toko.<br />
<br />
Cara terbaik memperlakukan pelanggan pria adalah :<br />
(a) Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang diminati adalah tepat sesuai dengan selera;<br />
(b) Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkan; Jawab dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti permasalahan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">b. Pelanggan Wanita</span><br />
1). Sangat bertele-tele memilih barang.<br />
2). Lebih tertarik pada mode yang lagi trendy.<br />
3). Mengutamakan status sosial.<br />
4). Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.<br />
5). Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaan.<br />
6). Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.<br />
7). Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.<br />
8). Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.<br />
9). Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.<br />
<br />
Cara terbaik menghadapi pelanggan wanita adalah;<br />
(a) Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bisa memilih barang yang diinginkannya;<br />
(b) Petugas pelayanan harus lebih sabar menghadapi pelanggan wanita, karena wanita lebih cerewet dalam menentukan pilihan;<br />
(c) Berikanlah pelayanan yang lebih khusus. Misal:<br />
(1) diskon untuk produk tetentu. (2) obral untuk beberapa produk bermerek yang modelnya sudah agak telat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">c. Pelanggan Remaja</span><br />
1) Mudah terpengaruh bujukan petugas.<br />
2) Tidak berfikir hemat<br />
3) Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.<br />
4) Seleranya sangat modis dalam memilih barang.<br />
5) Agak boros dalam berbelanja.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">d. Pelanggan Usia Lanjut</span><br />
1) Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman<br />
2) Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas<br />
3) Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkan<br />
4) Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman<br />
5) Biasanya bersikap ramah dan ngomong pada petugas yang masih muda-muda<br />
6) Penjual sering dianggap seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa.<br />
7) Cenderung ingin berlama-lama.<br />
<br />
Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah;<br />
(a) Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya;<br />
(b) Dengarkanlah dengan baik nasehat-nasehat mereka tanpa membantah atau berdiskusi;<br />
(c) Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke petugas yang lebih tua atau lebih dewasa.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">e. Pelanggan anak-anak</span><br />
1) Keinginannya tidak konsisten, tetapi suka berubah-rubah<br />
2) Sulit untuk diam, karena masih suka bermain-main<br />
3) Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu<br />
<br />
Cara terbaik untuk memperlakukan pelanggan anak-anak adalah;<br />
(a) Tidak memperlakukan mereka sebagai anak kecil yang tidak berdaya, karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang dewasa;<br />
(b) Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena keinginan anak terkadang suka berobah;<br />
(c) Petugas perlu memberikan pujian, misalnya dengan kata-kata “wah pasti adik cantik deh kalau pakai baju ini”.</span></div></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-41889754039489506362011-10-31T00:40:00.000-07:002011-10-31T00:40:49.587-07:00Potensi Luas, Bisnis Budidaya Ikan Sidat Terkendala Benih<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/sidat.JPG" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Permintaan ikan sidat baik untuk pasokan lokal maupun ekspor makin besar. Sayang, benih sidat masih berasal dari tangkapan dan belum bisa dipijahkan secara buatan. Oleh karena itu harga jual ikan sidat masih terbilang tinggi.<br />
Penggemar makanan Jepang pasti tak asing pada unagi. Makanan yang biasa disajikan di atas nasi ini berbahan baku belut air asin alias sidat. Sidat mirip dengan belut air tawar, tapi mempunyai sirip di punggung dan dada.<br />
<br />
Meski berasal dari laut, sidat bisa hidup di dua alam: air tawar dan air laut. Biasanya sebelum berumur dua tahun sidat hidup di muara sungai. Sesudah berumur dua tahun, baru sidat akan pindah ke laut untuk bertelur hingga kelak mati.<br />
<br />
Selain enak disantap, sidat kaya akan kandungan gizi. Tak heran, permintaan ikan sidat cukup besar. Pusat Informasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, permintaan sidat untuk memenuhi kebutuhan supermarket di beberapa kota besar di Indonesia mencapai 3 ton per bulan. Dari kebutuhan sebanyak itu, selama ini yang terpenuhi baru sekitar 10% .<br />
<br />
Kebutuhan sidat di pasar internasional jauh lebih besar, bisa mencapai 300.000 ton per tahun. Khusus pasar Jepang, kebutuhan sidat bisa mencapai 100.000 ton per tahun dan 60.000 ton di antaranya masih diimpor dari luar negeri. Oh, iya, konsumen di Jepang lebih menyukai sidat jenis bicolor, berbeda dengan konsumen di Indonesia, Korea, dan Taiwan yang lebih menggemari sidat jenis marmorata.<br />
<br />
Yoyon Priyono, salah seorang petani ikan sidat di Lampung sekaligus Direktur CV Yonadara Sukses, mengaku dalam sehari baru bisa mengirim 200 kilogram (kg)–1 ton ikan sidat ke beberapa perusahaan pengolahan di Jakarta, padahal permintaan yang datang bisa lebih besar dari angka itu.<br />
<br />
Rahmat Aminudin, pemilik dari CV Satu Karya Community di Surakarta, Jawa Tengah, mengaku baru bisa menghasilkan sidat siap konsumsi sebanyak 1 ton per bulan. Padahal, kalau bisa memasok sebanyak 3 ton, pasar tetap akan menyerap. “Saat ini, kami hanya menjual ke pasar lokal,” imbuh dia.<br />
<br />
Sidat siap konsumsi biasanya, mempunyai ukuran 200 gram– 500 gram per ekor. Harga jualnya Rp 70.000 per kg. Karena itu, dalam sebulan, Yoyon bisa mengantongi omzet sekitar Rp 100 juta. Rahmat biasanya menjual sidat dalam dua ukuran. Ukuran 250 gram per ekor harganya Rp 75.000 per kg. Adapun ukuran 500 gram harganya Rp 100.000 per kg. “Harganya sama baik sidat bicolor atau marmorata,” papar dia.<br />
<br />
<br />
Belum bisa pijah buatan<br />
<br />
Budidaya sidat di Indonesia lebih tepat disebut dengan pembesaran. Sebab, sidat asli Indonesia yaitu sidat sirip panjang Indonesia (Indonesian longfinned eel/Anguilla malgumora), sidat sirip panjang Sulawesi (Celebes longfin eel/Anguilla celebesensis), dan sidat sirip pendek Indonesia (Indonesian shortfin eel/Anguilla bicolor bicolor) masih belum bisa dipijahkan secara buatan. Karena itu, benih dari ikan sidat tetap harus diperoleh dari alam.<br />
<br />
Alhasil, pasokan sidat sangat tergantung dari jumlah benih yang tersedia. Apalagi, sidat mempunyai masa musim pijah. Puncak perpijahan sidat bicolor biasanya terjadi pada bulan Mei dan Desember. Sedangkan sidat marmorata di bulan Oktober. Rahmat bilang, benih sidat (glass eel) biasanya diperoleh dari nelayan. Harganya Rp 750.000 per kg isi 6.000 ekor.<br />
<br />
Nah proses pembesaran sidat membutuhkan waktu cukup lama, yaitu 22 bulan–24 bulan. Para petani kecil akan cukup kesulitan kalau melakukan pembesaran dari mulai benih sampai siap konsumsi. “Berat di ongkos,” tutur Rahmat.<br />
<br />
Karena itu, biasanya budidaya sidat dilakukan dalam beberapa tahap dan bekerja sama dengan beberapa petani plasma. Yoyon misalnya, menggaet petani di sekitar Pelabuhan Ratu dan Lampung. Rahmat pun melakukan hal yang sama. Dia menggandeng beberapa petani di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.<br />
<br />
Ada beberapa tahap pembesaran. Pertama, mulai benih menjadi elver (larva ukuran 5 centimeter). Pada tahap ini, Rahmat bilang memakan dua bulan. Sidat juga masih harus hidup di air payau. “Pada ukuran elver, harga per kilogram isi 250 ekor–300 ekor seharga Rp 225.000–Rp 300.000,” ujar dia.<br />
<br />
Kedua, mulai elver menjadi fingerling membutuhkan waktu sekitar empat bulan. Pada ukuran ini, harga jualnya Rp 70.000 per kg dapat sekitar 20 ekor–30 ekor. Ketiga untuk fase fingerling sampai siap konsumsi perlu waktu 16 bulan–18 bulan. Menurut Rahmat, fase ini juga akan dibagi ke beberapa petani sehingga tidak terlalu berat pada masa perawatan.<br />
<br />
Merawat sidat cukup mudah. Rahmat bilang, sejak pertama kali memulai budidaya sidat di tahun 2008, ia belum mengalami ada penyakit sidat yang cukup signifikan. “Paling hanya bakteri, itu pun tidak terlalu menghambat,” ujar dia.<br />
<br />
Meski begitu, untuk menghindari serangan bakteri, sebelum sidat dimasukkan dalam kolam buatan, Anda harus memastikan bahwa kolam tersebut sudah steril. Selain itu, air yang digunakan harus air yang mengalir. “Bisa menggunakan kincir air atau air mengalir dari sumber,” kata Rahmat.<br />
<br />
Tingkat keasaman air (pH) juga harus diperhatikan. Rahmat bilang, maksimal pH air sebesar 8,2. Menurutnya, faktor air ini sangat menentukan lama tidaknya sidat berkembang. “Biasanya kalau menggunakan air payau bisa lebih cepat besar,” ujar Rahmat.<br />
<br />
Rahmat menyarankan, glass eel sebaiknya ditempatkan dalam akuarium yang beraerasi dan bersirkulasi baik. Dengan demikian, perkembangannya mudah dipantau. Lebih baik lagi airnya diganti sehari sekali.<br />
<br />
Nah, kalau sudah menjadi elver, tahap berikutnya adalah dimasukkan ke dalam kolam. Ukuran kolam tergantung dari kemampuan. Dinding kolam bisa memakai beton atau bambu. Air kolam sebaiknya berwarna hijau lantaran mengandung lumut. Sidat akan lebih nyaman dalam kondisi seperti itu. Jika kolam masih dalam keadaan jernih, sebaiknya di atas kolam diberi peneduh. Kolam sebaiknya juga diberi tempat sembunyi.<br />
<br />
(sumber : kontan online)</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-73564447925343851542011-10-31T00:37:00.000-07:002011-10-31T00:38:15.765-07:00Memulai Bisnis Distro dari Teras Rumah<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCACZAKkDASIAAhEBAxEB/8QAHAAAAgIDAQEAAAAAAAAAAAAAAAYFBwIDBAEI/8QAQBAAAQMDAgQCCAMGBAYDAAAAAQIDBAAFERIhBhMxQVFhBxQicYGRocEVMrEjM0LR4fFSU2LwFiU0Q3KCc5Ky/8QAGgEAAQUBAAAAAAAAAAAAAAAAAAECAwQFBv/EACoRAAICAgECBgEEAwAAAAAAAAABAgMEERIhMQUTFCJBUWEjMnGBkbHw/9oADAMBAAIRAxEAPwC8aKKKACiiigAooooAKKKKACiiigAoorw0AaH5kdjIcdSD4Dc1GTb+2wy44ywt3QkqxkDVjfArhuqNE90diQofGuMgKBSehGDVyuiLSbKNuRNbSGe1XOLdYaZMRwLbPUd0nwI8a7RVL2u6SrBcVqin8q9LjSj7LgBOx8/OrWsd6iXmIl+KrcbONk+0g+BFNycWVL2uwzCz45C4vpJEnRXma9qqaIUUUUAFFFFABRRRQAUUUUAFFFYk0AZUVjkVofmRY+S/IabA661gUJb7COSXc6aKgpPFtij7LuLSj4Ngr/8AyDUa/wCkC1IH7FqS97kaf1IqWNFsu0WV55mPD901/kb68JFV7I9IrpJEW2pA7Kdd+wH3qNkcdXp3PLMdkf6EZP1NTxwL5fGirPxfFj2ex1v6AJLax/EnFRSsJ/MQPeaSZd8us3/qZ76sdAlWkfTFcDi1ufvFrX/5KJ/WtCrDlGKUmZd3ikJSbjE7b2hAu0ktKSUqVrBBz1G/1zWu13GVa5qZUNehwfmB/KseBHeuQ4T3AoHTParrgnHi+qMnzJKfOPRlxcOX+Le42tohD6QOYyTkpP3HnUyDVGQpT8GSiTEcLbyDkKH6HxHlVp8McSx70zoVhqWgZW14+Y8RWJl4bqfKPY6bw/xKN6UJ/u/2MNFYg5NZVRNcKKKKACsHHEtjK1BI8SayPSlW5ApnPBRJ9rbJ+NSVw5vRFbZwWyRuvE9ttYQZDq1ayQnloKs46+XeoOT6RIaSRHhSHPArISPvUNxa3qtyF/5boPz2pTrUowapR2+pgZnieRXY4x0kOMn0h3Jf/TQ4zXmsqX+mKjH+Mr6+Metpa/8AjbA/XNQPwrug2qXOb5kdtJRkjKlY3FWvTUVrbiZ/rMu56Um3+DCRdbjJJMi4SnM9QXVAfIbVxq9o5V7R8TvU+rhaY2wt55SE6UkgBCtz7ziu2w8LR7nDbklxZ1JBUCvSAfgKXzaYLa7CLGybJ8Xvf5FP417mrKj8HW9sALQhR8wVfqa2yuE7e60UobRqxgeyB9RUXr6t6LK8HyNb6FbRokiT+4ZUsDYkdqkWOG7k+RhttIPirJ+lTXDMY2viF6E6cpUApGodtxv7s09uuJZbUtQOlIyQBTL8yUJaiu5NieGQtg5Temu5VV3sMi0xUPPryVKxp04wPHrUjwvw/Fu0UuvataVEHKiB18BUjxjdIE6A4wh5PNQMhJIzkEeHurP0cryzIT4KP2onbZ6dyfRja8alZigusSTi8MW5pS0hlOtPQ6R4edV5eY3qdzkM9BrKgPAH/f0q2Ur03JaD0W2D8s0j+kGFyprclI2WMH9f51Hh3SdmpPuWPE8WCo5QWtMUa2MPOx3kPR3FNuoOUrScEVrr2tVpNaZz0W09otLhLipu7oTGllLU5I3T0Dg8R/KmgGqFS7ylpWhelaSClQOCD5VZnBHE6rwlcOUCqUy3qLiRstOcZPgf1rDzMTy/fDsdP4b4i7dV29/h/Y30UDpRWebR5S5fEaZxV2UkH7UyVCcRI3ZX7x96moerEQZC3WxXvrfNtMkY/Kgq+W9I1WK8jnMONEbLSUn4iq6wQcKGCNq3MV9Gjl/Eo+9M9py9Hj2HHWid9ZIHvT/SkymHgp/k3gpJxqSD18D/AFp2THlU0QYE+GRFli3NHMgug7gDOKXeA1cpl+KT+6cWgD3Kz96anUBbS0Y2KSKTeG1mPxJNYOwUpKx/7J3+tZVXuqmv7OkyPZkVy/oYr+t5m3rdjk605IGcZODittok+tQGnSrVkdfHw+lZ3JHMgup67Z+VRfCC/wDl5Y7tK0f/AFJT9qjSTqb+mTOTjkJfDRH39Ji8RwpA/jKkHzyMj6pprcHNZUkdFg0t8bJLbLEof9pxCj7goA/Qmp2JJR6m0VL304PjtT7NuuMkR0ajdZB/yV/L4XlOuvyQQhokqA0Enf6da7fRyv8AayE57gn5f0qYvnEsOMh2KRpX+XK1YHy6mlLgx/F4kJQvLalZHbb2qtKc7KZKSM709dOTGVb/AJHq6Sm4tzircWE6tsdc7/1qP44T61Z3C23lSNx5d/8AfvrG+RHpxY5OxQoknPTpXU8gvwiy5jUpGD7/AO9V4JRcZfRfs96nB9mVGp9xXfA7VgVKPVRrpnRzHlutYwAo427VoxWpybWzGVcYvSRrxnrVu+jWz/h9iEp1GmRNPMVkbhH8I+W/xqueG7Sq8XqND/7ZVrdOOiB1+fT41eaEJQgJQAEgYAHas7Pt7Vmp4dT1djM6KKKzDXCo2/I1Qwr/AArB+1SVctzRzILw/wBOflvToPUkMsW4sVqru5JUxcpTfg6rHuzkfQ1Yfaq3uF4tt3vUz8NeLnLIDmUEbjbbPUbVsUz4y19mHk0KyO2uxr5h7132SVyLmys5wcpPxB/pXBivYzyC4lxpxKghQzpOcYq1Ke1plGGPGLUkuxdDU5tbaFgK9pINJD84ROK+apChlOggeSsipuDISLehbiwlCEkKUroAM0gPcT2u/XxSrc44osupClqThK05CdQ8tvrWXWlCTX2bV27IRl9FnO3YuJcCGgUlJ6nt0+9LdiurrMyU2lCQVKKsfAH+dLh4wlDjWPw81ARyHNCS6pataso1FQ7YBBHwPuqcjxOTeFqWTpJOo7gd/wCYpK0tSih9rfKEjv4lfem25bTnfsD4jv8AStlgk6rc2MnAxv7x/eua4OoQy65IVpQga1HsAN6jOC7xFuUV/wBTUtQbOk6kFPjjY+Rp21w4jWv1OZ7xZCVLlJcaznG4yB2x9q5bDFdt91QFglS09Pcf60yuOtNoUXCkkA58TUNOnxRdmlh9oONj20a/axt269hUsZtriyCytKXJDDMkraiKdQBrHUHeue0zzOiB49Sc9MY8BS3d+NLbFcbiPuYXIOEJCSc7jv0FR0e6PxmCyxsNRIJJ6UsK+Sa+Qnc4yUvhnVxdFDc8OpAwvY49+fvUDp2rskSn5Gzq8jOcDpW2025dzuMeG0cF1YBI/hT3Pyqynwh1+Cm1zn0+R99GVoEa3uXJ1OHJPsoz2bB+5+1OwG1aorDcZhthlOlttISlI7AVurCsn5k3I6Cmvy4KIUUUUwlPD0qouN+N58X0l2e1W68QkWolCZqCtBTkqOsLPY6cY6bmrM4kkqh8PXOShRStqK6tKh1BCTg/OvkSDauZxDDtM1xLIektMOupIIQFqSCr4A5oA+g+K72nh2xybmpkvcoBKUBWAok4GT4VSXB9yS5xBILzaQ7N1KBb2SlWSogDwqzOMLDOt3o2n2u5TPXX4QBD6QQVoSsFOQfL+9Uzw66GL3DdIJSl0Zx2ztn61bdj8yLKqrTrlEsm9TGrfbnpDp20lKQOpUegpY9HiWyuaM/tNKdsfw771MceLabsC0r/ADrdQG/eDn9M0qcFw/XL2E81xoNo5h0HGrCk7Hy3qxdN+oil/wBsq0Vr00t/JbXFNzciej24utJClqbS2M9gshJP1NVhwvdW7bZbq4hlAkNobKHCclR1nSMeAJyadOM53K4KmRh+ZZQk7bY1iqthyXhGkQGUavXFNjHclKsgfM1Bk7hb0J8RKdOmSkbi25xr0m7okFc1CNCS4kFOn/DjsN+1XZFvjc+1Q5ywlKnmUuFIOANSQSK+dNsn71avCrineH4ZV1QjQcjwOKMVc5tMM18IKUSV4x4kMW0PuBtK84QAemTt8fH4VAejy7JRBlJjpIcDgK9R7Y2xWrj5B/AQQQAHUkjO/eoP0fJmpmTJDEV1+Iy0DKU3g8pJOyyOpA3zjtUljjXek+xHVGVuO2u5YMq4uojvqdcUEBKlKwcADGarSw3VK+KTMlFWZKlJz1wVHA/lVyyOA5d3sktqPcoHOej5aShwrBBGxJHQeYBqh7UUs3iM4kc9LL4WEgfvAk5wAe5A2HnTMi6PNcOyH4tEuEua6s7uLJin+IXtQOmOQ2kdOnX65qzLZFlTbGxdOTpZcaS4SVDv1x471X3pHtUe08UyG4zynUyB6yQQBo1qJCfgMfOn/wBEc1M/hOdbnHNTrDitKCrJCFJyMDsMg0Y9rVr/ACGTTF0r8Bppo4dm2/haxzOKbwVBkHkMpQMqcOdwkeJIx8DUDDiOy5TUZkAuOqCE58TTDxjbWLjAmRn20KsHDsNa1Ak5el8s4+CEqyfNWOxqfNs4x4L5K2DTufJ/BV/APHUxj0lC63B5Zaur3JlJ1+ylKzhB7bJOPcM19Pivk/0WcO2/iniGRarmSkOQXSwsKIKHRjSrY743ODtX0dwVdH5dtXAubbTN2tihHmstqykHAKFj/SpJSoe8jqDWWa4x0UUUAJ3FfELMnhq5x7YUOzHYy0NIcOAokYxXyqHH23A/lYcQsHmHOQrtv47fSrc4kcftNsU8yFOSHXEssIz+ZxXT9CfhUFL4M/DuD5geJckJR6yogD2VJHQeQGfmasTqSeolau5tbkWfLkjivg5bycJdn20BY66HFN/XevnuwRlzLtHjtrLanSpGsDOnKTk1dPBc6LaOC2ZlyfS1FTHbVqcOx9n8o8TtsBUR6MrC0/LvtzmQVNzRIKEMuIALCVDXt4EhXyFO4puCGxk4qbFT0kleq3oGopCVqUrsScD7Go7gN1UXiBDLiVJ9ZaKQFDHmD9Kb+JIb06/WO3LbKmHFreWCOugZ38v51jxjGct8u13rlAoivct4gdEq2392/wA6lmkrXYn2aGVybqVbXdMkLxbW7pbnIrpISrcY2wR0+tVdZIDkq+xoRWWHS7p1Y3Sob/PIq4ZbXqsdyRIe5bLadSlk7JFVzbWGm03bibXrbjPrTHSAfaWo+yT5e0KMlxnJNDcRThBpkBeo5iXaawpWooeUCfHer24Lstii2SMbnMXIdeBeKWzpSNZ1AeOd6pq+WaTAs8W4XHX65OdUrCj0TjO/mcg+VWdbba63bYiXFKBSwgKyemEjNQ0x3J9dE18tRXTZt9Mtw4eY4PbgWthpEh+SgjAGrSnJJJzk9hVVcNMzXpUuzsPKivTGtOHFFsFSSFAH3gKHxphtNuVxZxHJuDntQYi+W3k5DmM4Hu/i+OK28a25Vpu1tvSAUJ5wS+4PLGM/DUPlTXDfu+B8Z8Woa6jV6LOHpHCk+dIulwimPLiKYUzHWSoKyCFZwOg1fOqgdYVa7q428dXqkkJURsVaVdQPcP0q5moZdbS4y4VtrAKVA7KHjSO3ZTdOIbu7IeQi2xHguSsjGvSPy+4b5/tS2VRWuI2q2Um+SPOLrJMu/FcW32tpUh0QG080+ylwIT+YEnoBpTvuSOm9PnoiZdZ4THrCW8+sOJRpHtaQcYV/7avhiu30YWBBgSL/ACFl2RcieUpQ/dMgnSB7+p+Hx7/RlC5fCiQohwiXJGvPXDqhn6UtaUZbFt3KDSNnDPqdtvEqRNWAWlKQ0MePf5bfGpx+Xw67Z5lqThEaWHeYAM5U4SVH4lRNKV9gld0kKbUoDVjA8gKjlQloSpS1qCUjJJPQVPZCNj5NlWuydS4pCn6JoKLR6R3k3FQxbmnTrT0UchI+YOcVYcXiSHZvStPLjqlw77EaUhav4HWgRoHkRk+81W3B0SYbs5JkhQTdGVvsHVuQlY2PwVn3U4KtGtxDqkhTiPyKIyU564PbtUEKVJb2WbLpQlrRaf8AxRbP840f8UWz/ONVf+Hu+KvnR+HueKvnUnp4EPqbPol+I7BKk3qxvxXR+wfUpTDg9heU4Jz2UAdqn3bQlbS0lAKVAgpUBgjzpgvNvVIh5j7PtLDjZ8x/c1xyJrcmyPupGh4p5ZHgoiolPfYsOOuhWcThe4ngpFuuj0VxpmQwuC5ycHKVnIPtdNOQDgHBPWmRNtujHGk2bFkMJgOsNiS1yic6Uq0nOfzZPh0FNkW3syLRHZeQFJ5ScZHTbrXBZk5Eth1ZU8Vg6j/EBt9qVcROvYUblZZL3ENumRpAaEdtaS0UagtKiNXfyGPdXZe7WmZZ5kZw6UusqQVYBxkYzTDcYhYlRXyDo1FJ8s15cogckRYwOQtWpQHenJoTQn2OwPRbU/FnzJkxlxooAlaFaU4Ocd+/cnoKgm+D3BYrhblyh6o8GCkhrCkrQlIGdyCCEpJ86tx22pebUhacpUMGoNmIlYkQcYUVHQSc5I7H5ULjIX3ITuOuGTefwoNv8puOVHQtvUlZOnGQD0wMfGmpy3NyLWpiWErWtjS6lkqQCcYISeo743olAvRW23Bh1pRBGOox/SmFmEVMNqxuUA/SiWl1ESb6CPwLwuxaoUtmK6tbTj5WG3ACUbAdepGAPlXVxlw9HuFjciSlLbQ4tJ/ZkBRIOe4NTb8RVvnl3T+wdO+B08f50S2/W7iww0SpCFd+mep/Sjp2+BNPe/kieGOGBbLWiOgyFN7FAffKyBjoAfy+4VGL4TZflcSvc+TonM8t1jYaSE4CkjHUAH51Y4Q8k4Kgf/IUvurUxcnpLQ9rmbjsodwflTY6YrTR3cMW1ELhe3w2/wBohqKlAVjdWE43rj4EsyLVZ3GIxdERUlxbDLhB5KSd0AgDbOTv41LWt1cZ1yE8n2d3GCN8A74rbw/tbdK1ZUXFk/OmNtD11Fx+PqlOuYzqWTj41sdtCZMdaChK0LSQUqGxHgamzBOTkV1wWQjKFjbqKe7Og3yyv7Lw/BQqI2w0Mxg4sBRKuUVHBSnPQeQ2qf8Awr/Tn3132dhlF1lhO6FZKD5A1IOqULk1GaQkoKCpwnsPL/fekc9dgUN9WQH4UP8AAKPwof4BTb6uij1dNJ5wvlHslSkMLUgAqAyM0smIoApxso5I86aljUkp8RitHqqcg4FRxlxJZR2YpRyIAT3Q1j6VBQ43JlNuaCSg5wO9MjidaCk99q0JiAKB22ojLWxHEj75H5qmVgdAR/v61ps8ICYlZAwgE/b71NutBxOCBt0rBiOGl6h3oU/boOPXZk+sNNKWR06UvRmuXMbfWkkhWdvE0xvI5iNJrSIgScgjIojLSFktkBKi8yS8sAe0ommGHvGQCnGkaflWHqg8q6GkctGmiUtoSMdHDeWEuxAMbhYIqJjwl+2pBwUp65xTG61zE6T0rW3GShWSBSxnpaBx2zitrUlJVzlOaNHshR2zXAIR17g9d6Y8bYrWGUDtSKb3sVxIGdFUJCVJzq0JyruTipKzICI5bySQrOCOma6XI4WrJxWxloNJwKHLcdCKOmZaR4CtC0q5bqM+1g4Pka6a8wPCmDtEVAicuSlQGMA12ssjnuvY/PgD4V0BIHQCjApW9glo9ooopBQooooAKKKKACiiigAooooAKKKKACiiigAooooAKKKKACiiigAooooAKKKKAP/Z" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;">Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
Bagi Anda yang ingin mengais rupiah di bisnis ini, berikut langkah-langkah menjalankan bisnis distro.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Persiapan Tempat</span><br />
Siapkan lokasi di teras rumah Anda untuk showroom distro. Siapkan lahan sekitar 3x3 M (sesuai keadaan rumah Anda). Lalu lakukan modofikasi sehingga ruangan tersebut layak dan baik untuk menjalankan usaha Anda.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Stock Produk</span>Bagi Anda yang bisa mendesign sendiri, mungkin Anda bisa memproduksi produk Anda sendiri, tetapi bagia yang hanya ingin menjual, Anda bisa mencari barang yang murah untuk dijual lagi. Anda bisa kulakan barang di Bandung, Jakarta, atau tempat lain di daerah Anda. Cari informasi dari teman yang ada di sana untuk memperoleh barang murah untuk dijual lagi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Tentukan Harga</span><br />
Selanjutnya, tetukan harga jual untuk setiap produk Anda. Bila Anda ingin menjual dengan harga pas, buatlah label harga dan tempelkan di produk untuk memudahkan pembeli memilih barang sesuai dengan kondisi keuangannya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Marketing</span><br />
Setelah semua siap, mulai lakukan pemasaran. Sebarkan kartu nama, pamflet, selebaran dan lain-lain untuk mengenalkan distro Anda. Adna juga bisa berpromosi lewat iklan di koran, majalah, atau internet.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Manage Keuangan Anda</span><br />
Beberapa orang menjadikan bisnis ini hanya sebagai pekerjaan sampingan, dan menyampur adukkan uang bisnis dengan uang lainnya. Sehingga susah untuk mengetahui dan memperkirakan untung rugi bisnisnya. Untuk itu, harus ada pemisahan antara keuangan bisnis dan keuangan harian lainnya. Pisahkan semua uang bisnis dalam satu rekening untuk mepermudah penghitungan laba rugi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Evaluasi</span><br />
Untuk mengetahui perkembangan bisnis distro Anda, lakukan evaluasi setiap bulan. Hitung modal dan pemasukan Anda dengan teliti untuk membuat rencana bisnis ke depan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Berikut analisa usaha bisnis Distro Clothing:</span><br />
<br />
1. Renovasi teras untuk showroom : Rp. 1.500.000<br />
2. Belanja produk distro : Rp. 10.000.000<br />
3. Rak baju, Display dll : Rp. 2.000.000<br />
4. Manequin, Hanger DLL : Rp. 1.000.000<br />
5. Biaya Promosi Awal : Rp. 500.000<br />
<span style="font-weight: bold;">Total Modal : Rp. 15.000.000<br />
<br />
Biaya Operasional:</span>1. Transportasi : Rp. 400.000<br />
2. Telepon DLL : Rp. 300.000<br />
3. Listrik : Rp. 300.000<br />
<span style="font-weight: bold;">Total biaya produksi : Rp. 1.000.000</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Prediksi keuntungan:</span>Dengan asumsi dalam sehari rata-rata bisa menjual 12 produk<br />
Harga rata-rata produk Rp. 50.000 dengan keuntungan rata-rata 25% dari harga beli.<br />
Maka Pemasukan perbulan:<br />
12 Produk X Rp. 50.000 X 30 Hari = 18.000.000<br />
Keuntungan= Rp. 18.000.000 X 25% - Rp. 1.000.000 (biaya operasional) = Rp. 3.500.000<br />
<br />
Balik modal = Modal Awal : Keuntungan:<br />
Rp. 15.000.000 : 3.500.000 = 4 bulan<br />
<span style="font-weight: bold;"></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><br />
Bagaimana? Menarik dan mudah bukan? Tack Action sekarang, dan selamat berwirausaha.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">sumber:analisa-usaha.blogspot.com</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;">sumber:</span></span></div></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-24863789934706442742011-10-31T00:35:00.000-07:002011-10-31T00:35:09.874-07:00Bisnis Pembuatan Kursi Pantai, Tak Cuma Untuk di Pantai<div class="article-content" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/kursipantai.jpg" /></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: #f2f2f2; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><div class="article-content">Meski dikenal dengan nama kursi pantai, bukan berarti kursi itu digunakan di pantai saja. Kursi pantai banyak dipakai untuk hiasan di tepi kolam renang hotel, bungalo, apartemen, hingga restoran. Omzet dari pembuatan kursi pantai itu bisa puluhan juta rupiah per bulan.<br />
Bergairahnya industri pariwisata membawa berkah bagi produsen kursi, termasuk pembuat kursi pantai. Itu, lo, kursi dengan sandaran yang bisa dinaik-turunkan hingga 180 derajat. Populer disebut kursi pantai karena kursi biasanya diletakkan di resor-resor yang terletak di tepi pantai.<br />
Sebenarnya, kursi ini tak hanya untuk di pantai. Jadi kursi di pinggiran kolam renang pun juga ciamik.<br />
<br />
Salah satu produsen kursi pantai yang menikmati berkah itu adalah Ben Slamet, pemilik CV Rindu Maranatha di Denpasar, Bali. Ben sudah membuka usaha pembuatan kursi pantai itu sejak 10 tahun lalu. Ia memulai usaha ini karena melihat potensi pasar kursi pantai yang besar di Bali.<br />
<br />
Setelah 10 tahun berusaha, kini, pesanan kursi pantai buatan Ben bersama enam pekerjanya itu sudah mejeng di berbagai resor, hotel, bungalo, dan pengelola apartemen ternama di Bali.<br />
<br />
Ben menjual kursi pantai itu dengan harga beragam. Namun rata-rata harga kursi pantai berbahan kayu jati dibanderol mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per unit, tergantung kerumitan pembuatan. "Per bulan kami bisa meraih omzet hingga Rp 80 juta," kata Ben.<br />
<br />
Omzet sebesar itu diperoleh Ben dari pesanan kursi pantai sebanyak 36 buah. Setiap tahun pesanan kursi pantai itu naik hingga 20%.<br />
<br />
Tahun ini saja, Ben sedang bernegosiasi dengan pengelola hotel yang ada di Bandung dan Bogor. "Sekarang kami sedang negosiasi dan soal harga belum ada kata putus," kata Ben yang memproduksi kursi pantai ukuran 105 centimeter (cm) x 65 cm x 90 cm itu.<br />
<br />
Produsen kursi pantai lainnya adalah, Andrew Irwandy, pemilik Tirta Jati Furniture di Cengkareng, Jakarta Barat. Walaupun baru setahun memproduksi kursi pantai dari kayu jati, namun Andrew sudah mulai merasakan kenyamanan berbisnis kursi pantai tersebut.<br />
<br />
Andrew bilang, sejak membuka usaha pada 2010 lalu, kursi pantai yang ia produksi banyak menghiasi kolam renang, contohnya: di Shinju Apartment, Apartemen Slipi, Podomoro City, Hotel Lembah Sarimas serta dari restoran Sushi Miya8i, dan Warung O'nals.<br />
<br />
Selain menjual kursi pantai itu untuk segmen pasar properti, Tirta Jati Furniture juga menyalurkannya lewat pengencer furnitur. Namun untuk ke pedagang furnitur, Andrew menawarkan harga lebih murah agar kursi pantai dari kayu jati buatannya cepat laku. Maklum, kursi pantai buatan Andrew belum selaris buatan Ben. Dia mengaku dalam sebulan paling-paling hanya bisa menjual antara tujuh sampai 10 kursi. "Penjualan saya ini sangat tergantung pesanan," kata Andrew.<br />
<br />
Soal harga jual, Andrew membanderolnya mulai dari harga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per unit. Jika Andrew bisa menjual tujuh sampai 10 kursi per bulan, setidaknya Andrew bisa mendulang omzet mulai dari Rp 7 juta sampai Rp 20 juta per bulan.<br />
<br />
Baik Ben maupun Andrew, keduanya sepakat melihat besarnya peluang bisnis kursi pantai tersebut. Andrew bilang, pasar kursi pantai itu bakal berkembang seiring dengan berkembangnya sektor pariwisata dan juga sektor properti. "Belakangan ini pembangunan apartemen juga semakin banyak," kata Andrew.<br />
<br />
Pembangunan kolam renang di apartemen jelas butuh kursi pantai sebagai tempat istirahat para perenang. Karena itu, Ben dan Andrew sama-sama optimistis, bisnis ini masih bakal berkembang lebih baik di masa mendatang.<br />
<br />
(sumber : <a href="http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1319440184/80801/Bersandar-nyaman-di-bisnis-pembuatan-kursi-pantai-" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>)</div><span class="article_separator" style="clear: both; display: block; height: 20px;"> </span></span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-27266407624861824352011-10-31T00:24:00.000-07:002011-10-31T00:24:10.325-07:00Diburu Investor, Harga Emas Melonjak Lagi<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="150" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/emas-batangan.jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Harga emas kembali melesat dipicu kekhawatiran tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian krisis Eropa dan data ekonomi AS yang negatif, sehingga membuat investor kembali memburu 'safe-haven'.<br />
Setelah dalam beberapa bulan tenang karena investor mulai berburu lagi aset-aset berisiko, harga emas melonjak tinggi hingga 3% meski pasar saham merosot tajam. Harga perak juga ikut terangkat hingga 4%.<br />
<br />
"Hari ini adalah hari pertama sejak September bahwa kita melihat teknikal dan pembelian safe-haven yang nyata-nyata bagus," ujar Frank McGhee, kepala pialang logam berharga di Integrated Brokerage Services LLC seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/10/2011).<br />
<br />
Pada perdagangan Selasa (25/10/2011), harga emas di pasar spot tercatat naik 3,2% menjadi US$ 1.705,24 per ounce. Harga emas berjangka juga naik US$ 48,10 menjadi US$ 1.700,40 per ounce.<br />
<br />
Analis mengatakan, kenaikan juga dibantu oleh tercapainya level teknikal karena besarnya pembelian baru yang cukup besar dari investor baru menimbulkan tingginya volume setelah tercapainya level resistance di US$ 1.660 per ounce.<br />
<br />
Lebih dari 170.000 ounce emas untuk kontrak Desember berpindah tangan dalam 10 menit, setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tidak terduga turun ke titik terendahnya sejak Maret 2009.<br />
<br />
"Banyak reli pada hari ini merupakan pembelian baru dan US$ 1.668 adalah titik perpecahan yang membawa momentum bullish lebih besar lagi pada emas," ujar McGhee.<br />
<br />
Emas juga mendapatkan keuntungan dari pelarian dana-dana ke safe-haven, akibat tak kunjung tercapainya kesepakatan para pemimpin Eropa untuk menyelesaikan krisis di kawasan tersebut.<br />
<br />
"Orang-orang menyadari situasi di Eropa tidak akan terpecahkan sendiri dan ini akan menjadi garis depan lagi," ujar Zachary Oxman, managing director TrendMax.com.<br />
<br />
Selain harga emas, komoditas yang juga melonjak adalah harga minyak mentah. Selain sentimen krisis Eropa, harga minyak juga terdongkrak oleh meningkatnya permintaan BBM di AS.<br />
<br />
Pada perdagangan Selasa (25/10/2011), kontrak utama minyak West Texas Intermediate pengiriman Desember tercatat naik US$ 1,90 menjadi US$ 93,17 per barel. Namun minyak Brent pengiriman Desember turun 34 sen menjadi US$ 110,92 per barel.<br />
<br />
(sumber : detik.com)</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-46887951254108291032011-10-31T00:19:00.000-07:002011-10-31T00:19:32.021-07:00Tips-tips Bisnis dan Wirausaha<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="200" src="data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhISEBUUEhQVFRQUFRUVFhUWFxQXGBQVFBQVFRUYFBUYGyYeFxkjGhUUIC8gIycpLCwsFR4xNTAqNSYrLSkBCQoKDgwOGg8PGikkHyQsLCwqKS0pLC0sNCkpLC0sLCwvLCosLywsLCkpLCwsLCwsKSkvKSwsLCwpKSwpLCwqKf/AABEIAOMA3gMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBAMBAAAAAAAAAAAAAAAAAQUGCAIEBwP/xABHEAACAQIDAwgHBAgFAwUBAAABAgMAEQQSIQUxQQYHEyJRYXGBMkJSkaGxwSNiktEIFBUzgqLh8HKjssLSJWNzNUNTVJMk/8QAGgEBAAMBAQEAAAAAAAAAAAAAAAIDBAEFBv/EAC4RAAICAQMCBAQGAwAAAAAAAAABAgMRBBIhEzFBUWHwIoGRoQUUIzLB8VJxsf/aAAwDAQACEQMRAD8A7jRRRQBRRRQBRRRQBRRRQBRRRQBRSGgigFpDSEd9DA9vyoAl3GlbdXnMpynX5UOhsesfcPyoD0NIu7yrAxt7R9y/lWCxNYdc7hwX8qAa5uU6RnKY3uN4Nh9a1IuVoVbdGTqx9IcWJ7O+nHGbEEyDMxzAdU2XTuNhciodicOyNZh22PA2JFx3XBrxdXbqqHnPw+eEUzcoj83LJuEY82P5U57B2y0+fMoGW1rX437fCoSakXI1uvIPuqfiap0mrundGM5cfLyIwm3LDJVRRRX0BoCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiikoANBpDvFKaAQ0N+Xzoa9I9/l86AxxF8p8KWQGx14HhWGKvkbdupZ2IViSAACSTpYAcTegMiDbePd/WuXbe5dT4TlBHhxD0q4mLCxKSzLlDSSZnQeidXN7/8AxjUV0LZe3IcUjNh54ZgpysY2DZT2Gx0rlHOnymgwu08PI4m/WcPArwdH0YjbpelUiYtdgAQp6oNwSNN9AdYxeP6GIMzA6dUW1Y++oViJy7EniT5XJNh3XJrPF49pSGY8AAOAFtwp85ObDvaV7fcU93rH6V89bZPW2dOH7V7yzO25vCGLFYCSMKXUgMLj++B7qdeR7/bsO1Pkw/OpTiMKJFKuAVP93HYaY9mbFbD4oEdZGVgG7Nxs3fpVy0ToujKPKyd6e2SaJHRRRXtl4UUUUAUUUUAUUUUAUUUUAUUUUAUUlF6AKKS5oJPZQCMdRSm9YMxuNO3j3UMzaafHuNAZNfu3ikcm3DePmKxd29niOP8ASsZJHt6A3j1u8d1AJjSejbdu7aivO3FO2xsUsKksVW4U69GHUyG3EZA1x2XqSbQlfo26g3e0Pypj5c8rDgsKWdIwZGESdJIAt2BzFtLlVUMbDfYDjQHDuYjaMkW02CkCNoJelBJ1C2KkDi2fKB3Maa+c/bBxu1nKWIHRwJY3HVAFr8esWpix23L3TDoIIs7sAhbOwLHIJJCSzZVIAG7ebXJpx5tuTzY3aeHiAuocSycPs4iGb32C+LCo4e7OeP5OFjeTewCwV5B1VAsD6xHHwv76lGFvl4b2/wBRoiZrDqjd2/0pIGbLu4nj941Tp9PGiO1fNnIxwe4vS1irHs+NZVoJBRRRQBRRRQBRRRQBRRRQBRRRQBRRSUACikBpb0Al9aCdaL60mbXjx+lAYu2q6dvypWbdod/d2GsZH6y6Hj8qxxeLWNS7nKiAszNYBVVSSSeAAoCHc4POth9lskbo0sz9fo1KjKl7BmJ3XINh3Gnnkryvi2jhFxEKsFLZWVsuZHVhdTY+B8CKrjzmYl8bjJscgvA5VU1XOI0UIjyRg5o1cglSwF711XmKwcmGwmJgmRkkXERyFSNMkkaZGBvYg5W1GmlAdL2pIehfqkdU66fnVc+fjbZn2kqgno4oVCA7rsWZmA4X0H8Irtm39u9J1EPUG8+0fyqv/O1/6gP/AAx/N6wV6tWX9OHZJ8+pBSy8EKrqn6OsijacgNsxwz5d19JIybeVcrp/5B7d/U9pYacmypKuc/8AbfqSfys1byZcFDoNPlSQnTdxPzNLG4IBGoIFiOI7RRGdPM/M0BlelpL0tAFFFFAFFFFAFFFFAFFFF6AKKS9F6AKwaZQQCdWvYdthc1nmFNeGmEmKkb1YQIR/jYLJJ7h0Q8bjhQDmDqaM2tYiQXPlSGdRe50t+dAZZtfKgvrx3Hge6mDB8v8AZ8zukOJjkeMG6KdTY+rfRh3i4rag5SwsRe66HeLjhxFVTurg9smkzmUhwlkGdN/rcD7NRLnf2l0WxsURe7KI9xH71gh+DGpI+0oi6WdT6W433rpTPy72RDtDBPhTL0ZkKkPlJyshzrccRcWPcasTT5R0qXh8UyNdTY2IPYQd4YbiDxB309cn+V2IhxizGaSzuvTDM1pEJswYXsRbd2WFM2NwpileMkEo7ISNxKsVNr8NKcOS3JiXH4gQQlA5UtdyVWy2vqAe3spJJrDBYrBYNpT1dw1LcAO3z4Vynn72eItpRhQApw0du02eQEt33ru/JvZYwuAigZw8iRKruL9dwACbnUjsvwFcz/SRwSGLCzBevneIvr6OXOF7N+Y1i0mjjp1nu/MhGO04TU75qubf9qTuZTImHiALOg9NyRZFYiwNrk77W76goFXF5FbGXB7Pw+H4xxLm/wAbdaQ/iZq3Ex2wWGWKJI0vljRUW5JOVVCi5OpNhvrMOALncLk+GtZKwrS2vjYYoHaeVYo8rAuzBbAgi4J40BA+TnPlhsXtAYRYXVZGKRTFgc5AJGZLXUG2mp3i/d0uqz80nJN/28ElzRnCB5SCNWy2VB4MHDXG8C47asxQBRRRQBRUO5f85uH2UYllSSR5cxCpl0VbAklj2nQdxqRbB21Fi8NHiISejlUMtxYjgQw4EEEHwoDfooooAqo3K/ljjJdoTSHESApM6x5HdVRUchRGARlFgO/idastyy5e4TZsRaeQdIQSkKm8kh4WXgPvHQfCq/7V5MftOOXaeGliF3U4qB8sRw7vYEgk5XjJuQ2hOuhINAd+5uNsSYrZeFmmbNI8fWb2irMlz3nLr33qSCuJ7I5+cLhMEkH6nKssCdEIgyZLx9XWQ9bWxJ6pN7+NRTF89W2cZII8NaMubLHh4sznuBbMxPhagLH7Q2gkEMkshskas7H7qgsfgK0+TMRXCoXt0kl5ZLEH7SU9I4vxsWt/DXK9g8z+MxkGfauLxKzdKrohkEoVBbNmViVDN3bso0O6uyYeIIoUWAUACwAGgG4DQeVAKranyrR2+18LOA2UtC6q1s1mZWVbL6xuRYcd1bZlCliSABYkngLVUvl3yoxWIxs4lnlZEnlEaFiFQLIwTKm5SBbheuZ8AOPNRsqRseZLELCrZ73HWYFQtu3fp3V2wYOQqGCkg7iO7u31wrHcvMWskUkczA2DOpOZXd1jaUup0JZw1WL5AcqRtDAwYghVcq6yKugV0YKQAdw3EdzCvPv0XXscpPCxxgg4ZYwm47q2E2tMuiyN3XN7cNL7t9S/GxI0kYYKRd7g2I9GtbE8nYGIsMpJ9U+J3HSsT/DbYc1y/ghsa7FOcSxLsWNyWJJPE3NzU05lcYY9tYe3r9Ih8DGx+gqJbYhyYiVfZlkX3OR9KmXMbBm21B91ZW90bD617xcWgnYZT4VzT9IaENslT7GJiPhdJV+tdMm9E1z7n6H/AEaT/wAsP+ugK17LxCxzxOwuqSIzDtVWBI9wq60UoZQym4YAg9oIuKqZyR5uJ8cokzLFDcjOesTbQ5UG/wAyBVgdmSSJh4oFZmEUaR33FgihQWt3CroUylz4FFmohDjuyVbQ2kkMEkznqRI8jW7EUsfOwqnG3NuzYuZpZpHcszMMzFsoZibKDuAvuFd752nxSbJYQKxEjqkxQEkQkMTu4FgoJ7++q7dGb2Oh79PfVc47XgshLcskuPK7E4nDQwKzBoljQyahlGHeVoWDjW4WYra//tqe2u3czPKnEYnDSRYt+kmgcAObXeJxdSTxIIYE+F64VsjClE3qb+zqD4niaddj4pzio48O7LO7iNMrFTmY29Ibh2mokyyg27CcR+rq2aXKWZV16NRxkO5bkgAHU04VHeRXI9cBCRmzyyHNLJb0jwAvrlFzv33Jrz5d8vcPsuASTXZ3zCKNfSdlFzv3KLi57xvoCCfpA8knnSDExtGOivE4dlTSRlyNmYgWBve50zXrY5recHZmGwUODfEoksZcMxEgjdnkZ8yyMoFusB1rbuzWuH8pOWOMx0hfEzM/ALeyKL3sqDQDQd5sL148mNiNjMZBh1veWRVJHBb3c+Shj5UBc+isYowqgDcAAPAaCsqApnyuxbS4/EuzFi08urG5sJGC+QFh5VnyU5Rtg5mOpimjeCdB68UilW/iF8w7x3mmucs8jGxLMzHvuSSa8aActk7HbE4yPDowvNKsQc3t12C5jxtrerU8h+b7CbMiywrmkYfaTMBnc/7V+6PO51qvPM0F/beEzC/Wkt3MIZCp8iKtYFoAApNBcm1h+QoVR8aim39tBiY4/RvqR6x7B3fOs+o1EaIbn8kRlLB57b2t0rEJ6F/xEcfCq784+xjBj5D6sxMynT1ycw8mzV3/AGVsxp3sNFHpN2Du765Bz+QBNqKq+iuGiCjs6z38ybnzrztB1bLJXS7Pj+v9EIZbyc33/KrQczfJWfBYDo8SoV3llkC3VsqkRKNRca5SfMVV8Vb/AJDY8YnZ+EmIF3gXN/iXKrfFTXslo8zRjpI9Bvbh92vZkFxoN/0NeUsQzpp7X+mvV0Gmg/sGgKp7U5IPPtrF4VHAKyYqTORpaMPLqBu4L51KP0d9iF8ZNiSbJBHktbe019x4WCH3ivDG4Z129tUJqxw2OZe8PBmFvJqkXMDCU2dj5u1wo8Y4if8AeK6ll4ON4WTqJ5RqzZUXSx1OnuFRXnVw0uP2eYIAocyRuczAAqmYmx7b5d/fWOFxFj5VnNjK9R6SOcHjLXTxlmjze7BbD4CGOVbSLnLLcEAs7Heu/S3GpjEBbu8rfl86Z8LNoPD+/wC7VvpP/fH4XPyqMo4WC2E03u8x9wI+zXwqrXO4X/bWLzqVOdco+4I0CEdxUA+dWgwEv2a+A7arhz6QgbYkIYkvFCzDTqnJlsO6yg/xGsFi5Z6FbWEQXC414zdSR3cD4irG83XIfB4jD7O2iUy4iOMlillWVgXQNKttWG+4se29qrc8RW1xbMLjvFyL/A1a7mijVdjYMJexjZiSfWaRy3lmJqstJlUS5xuQMW1MOqPIYmiYujgBrXFmBBtcEW4jUCpbWttOfJBK53LG7fhUn6UBSeRbEgcCRXQ+YXFqm2UDAEyRSopPBsoe477IR/FXO2OtSHm8x/Q7Vwb9mIjU+DsEb4MaAuDRRRQFSdlyR4fbhzgGOPEzqQd1g0i8aiVS7nX2M+G2viVZbCSQzIeDJKS1x55h4qaiNAP3IPbAwu0sLM3opMubuVuox8lYnyq4CxC3HjxPb41SJbXF93GrdbS20I4UiiYlsigte5C5RbX2iKpuujTDdI42kssx2/tcAmOMnec7XP4Rr76aNnYBpnCr5ngo7TXng8I0rhVFyfcBxJ7qm2zNmLEpVb79TuubD868Squets3z/aveEUpObyzzwOzI0LIAbLk4sLkjUmx31XTn6hy7YbsMMJGpOliOPeDVkII/tZNT6nH7pqufP84O2CB6sEQPnmbXyIr6CKUVhF5zarSczIEmxsKTe4Ey+k3qzuBx7LVwXljsL9WwuzbixmwhmY9pkmkce5GjFd55kI/+i4bfqcQf89x9K6CbvhlzLv48W7PGtHlIUTCyEnKCpW5Y6Z+rxPfTk6dZd/H5VB+c+cfYR79Wc31HBRe5txbfV+nhvsS98GbVWdOmUvfPByfH7NVMdLIrFkbCsA6qLGW1gg1G8Aa1sch9kumFVWdkzMzMiglt9uHcBUgw1mXde5OllbuGg14cKSJwFtoAb2XPlGtyAFXrHzr21Soy3Z8/ufOvUOcNmOOPt2JbhOR8MkEZzSxyFAS6u2pOt2Vrg/CtDHcmMZGLo6Tr3/Zv/wAT76lGCeyKBwUDQjgLbjXq8/l43Q+/dWJWzUu56TprlFZRDo9uqhCzK8J3faL1fJx1ado8YGS6kMLHUEEe/QVv4yzA5hcfeFx+JfqKj74SOIkxgKGDXCkZSbDWw3HyFWr4yl5gSzBz2jXw/vuqunPDOW2xiPuiEDwEKH6mu94afqjwH98DXA+d0f8AVZT2pEf8pR9KwaiOFn1PS00svHoaXLrCLG2EVf8A6OFJ3+kysWtfvJruXNNimTZWGuSRkYgHgDK5rj3OREOi2e/E4VEP8AUj/Wa6dyJxYXY+Ebd9mR+GZgfnXKq/1Nh2639LedYgxKsBYi9gbeIvWOOwqyxPG4usiMjDUXVlKkXGo0NRXY2OviAOxgPeDUxqu6vpvBbRb1Y5KQ4mPK7DsYj3G1TvmMwaybZizgHIkrgEA9YJYHXiL3v3VFuV+B6HaGKi9jETKPASNb4WqUcxklttwD2kmB//ABc/MCqS8tJRRRQHPOd7kHhcXhZMXKXWbDYeQqykWYKGcK4INxmJ3WOpqr9Ws558b0WxcTbe4jjH8cqA/wAuaqp0AVZTZOGdkiQdZiiDxOUXJqt0KXYDtIHvNXG5PbD6GMXP2lgGOhtbSw91YNXp3fKEfDnP2K5x3YPfY+yRClgesT1mFte4XG6tyOPVusd/d7K91JEh163rHgKWNDdutx7B7K1shCMIqMeyJpYPKCL7WTU+p2eye6qw87CNNt7EItyzSRRqO09HGoHvNWghQ5319ngOyq87ZhA5YqJNxxuHbXtKxsnxtUzo7/pB7IEOH2cFGkayQ37lSHKP5W+NdF5oJQ+xcGV0tG6m3aszqfO4v51E/wBI+S2Cwy7yZyb9lo2uPO491O3MC19jr1gbTTCwN8typsew7z50B0Zl1Hn8q5RziY/NjmHCNET1d9i538bt2cK6wRqPOuCbe2mJcTM4YdeViOsPRzWHDsA416Ggj8bfoeX+KSxWo+b/AOHuklk7bL9xuF/Ea1sQAjKOsLsq+iij0he/rHS9N0mIBXeDcgb1bjfgMw47q28BHeWOwX0rnqONADvY6keFevJnhQWCfibTW/8AFH2ab1rIYobgR/C/+16akkI3BRu9GR1+BFZNOxHrHTtik/rWJwPRVhtzy21tbvKsvH2k0pqxkpc2W7Gzbjm4rxWx9/51m8tuFtfZlTh2oSKaX2iupJkPi/5LV1cPIz22pdySR5sovpYDebcOxq5ry95CTYvGmZJIEQoiku5vdQQeqoPdUybDPcDIlzJDH1ndutOuZL2I0tvprGNYu6ZV6gkJyRK/7u9z1vV0JvUJURsWGyyOqnU+F6e+xGOXnJueTC4VYB+sGJOuYutkOVFtl9JvRvcCn3Ym1YRgYMOj3eGO0iEMjqS6lrqwBtckX13V7hEdFZrZioP7p0uSJj1WjIB/dqAbalz7JpwTkxiCT9sVFrde0wI0NrMoIHnwqPTULN+SfVlZV02vv8/fImA2oQ7MrWaytfTQhlGnDca6hsPHGaBWOp3E9psK51heSDgktKuq5epGRrcG9mc+zwtUs2G7YZGXV7sWBNha4At8Kq1KjZDjuX6Ryqsef2leOeHB9HtrFj2nVx39JGjH4k1vcxUObbUJ9hJm/wApl/3V0Xl1zbptLFnEu8kbFFQqgUg5L9YknfYgeVYci+Qa7LxJnh6SRzG0dpAtgGZSSMut+rbzNYFRN/2ek9TWvP6M7BRTZs/bqSWVuo59VuP+E8ac6qlFxeGWwnGazFnLP0icXl2XGl/3mJQeSpI3ztVckhJDEDRRc9wuF+ZFd+/STb/+TCi+vTubdto9/lce+uP7PgUbKxcm9jiMLF4IVnkPvaNPw1Eme/NlskYna2EjIuOlDm4uLRAyajsOS3nVr445baOm9vUPtH79Vk5kJLbbw/eJh/kufpVpUSw8yfeSfrQGrDHLr109I+of+dZxpJc9Zd/snsH3q90W1+83pQu/v/ID6UBAucTlFJhwIo3yySZWZlupVFvaxvpdhbyNc3mYPMJ3s0wZWEp1cFCMhDEXuLC3hUg5U7KxcuMleQICWsBnOiDRANOzXzNNg5O4jsT8Z7b9le/p64QrSeGfL6q2yy1tNrwPLam0XxSBMQ5mQHMFkJYBgDqARv1PvpNiznCMThj0ObRshIDAHS43GtkcnMR2J+M9nhWQ5O4jsT8Z/KtGKvJfQy5u8JP6s9sdy1xYicmd/RbiOII7KgsGKbTXd4aad1SrbHJfEtCVATXLfrncDrwpmw/IzE/9v8R/41RNLd8C49DTVnZ+pLn1YsMze0fefD608bLxRV73ubaXJ7f6VqR8lsQLXyfiPb4eFOOz+Tc973TTvPZ4VfGS8TNOMm+GPcG1tP61sHaGm7s7OO6m6Pk/MBvT0bbzv91bI2PL2rvU7zuXyrj2Eo9XyPR8aeC63I07RqRoajEu0gYFQM1xIzFbDLYqoBB330II3bqkbbKlte63Bkbed7qQOFRY8l8R9z8R/KiaXYOMn3HkbQLOpH62weWKRbZQWSJMpZbD94uljutUfi2mqvIWz9ZJVGVspzMCBnPEdo41K8EWQwFlP2UbK1iNSyoLju6pqH4vk9iCzEBdWJ9IcSTVXK7Iu44bZINmyno47ZvRX0ZgOGJB6rbtL6cBf2xUti2gb301W3laoZBsrEqqjo4TYAa5TuznX8Z/CvZUnj2XiQB1eA9Za40vEkpSwlFMdYsceru0Om/TWvYY82O617nxpqXZ+I9n+Zaz/UMR7P8AMtVuMPNFqnYvB/QeDj2u2uuTXvFhpXmMYxMXXIve27q68NKaG2fiPZ/mX861pdmYk+r/ADL+dFXDzQd1n+L+48NKWQA2dbnRtD+9AOVxuJJ+Jre5M7YlLmMtdQgYdJckda1g43r461FP2bigNFI8HHbft7QK3+TMGKSdrroYyN6Hc6kfNvfS2uLg+UKbp9SPDRF/0l5RfBLfW07W7vswD865VhsdF+zZYOsJ3xUEg0uHRI5ktfgQz3783dVrOVGyYp0USxpIuos6q28cLjTdUch5C4BUYjB4e4ZbHokJG/tHdXhn0ZxLkfgtsbOxIxGHwkmaxUq8ZKuhIJU7iNw1BB0ruXIflltHFylMXgRh0yk5+k1LDh0ZF7efvp12TCBKt1BGo3btNLe6pIBQBRRRQDLyi2KZQHQdcaEaDMvnxFRwbKkzZcut7bxvqe0x42G0jeN60w1M4R2oyWaSuyW5jJNsWRLZltfvFe0XJ+ZgCFFj3invHtmK/wCG/vpwwh6i+HyqX5ufoR/JV+pF35MzEEWGoI9IVGY4rHWuqVAds4TJiHHAtmHg2v1NatNe5txZi1mmjWlKI2SxaV7bPTrW7R8q9Wi0pcEtpF8be/StblwYVHEkbggpegrfENKYay9Q3dMbGhrWODp4aGsCVHpWHkfpUlYVyqXiMz4OtaXB1JDEh4r7yPmK8n2eDu+DKamrsFctPnsMwjqUrD/etNb7NI4W7MzfRRRnlQaSadgW/wAXJ+VQse/syypdPOUPCw1mIKbMPtCUjh7h9LVI4MJdRmveslmYdzfVizsN/wCr1g2G7q2cSlmIG6vJYbkDXU2qtWotdLNZoP7/AKVubN2cysWItcWsd+8Hd5U5Q4ZV3Dz4++vWoyubWESjQk8s1doJdR403ZNCO36U8TLdTWkYqoNBq4NbSKe/5i1PVNbRU5igFooooApsxi3c+XypzrTxCdagNQJTnhhZB4VqiOt1d2lALUZ5V4Xro/aCp8jcfP4VJq09rYVXiOYXyjMO247KtpnsmmUaivfW0RBE0rxVbHwPyrb6IH1ZPxbvhSHDNwRsvv8AfXqqR47gx9WKgw15Q7URUUZXZrAEBTvA4k2FeM205W9GNVHaxzH3Lp8axqMsm9zgkerxVoY1Ba3G+6sJBI3pSN4L1B8NfjSR4ULuFvr4k1dGOPEzylu7I91h0pVw+tb0UPVHhW5hsGpUk7xVUrcF0adw3wYSjE4PcKcY0tWaxXJJ4mqurzkvdHGDT2XhbPu4GnmkCgUE1ROW55NEIbFg0ZVuT41ii2IPYa2GXWkEdQJm0DRRRQGLGvMpXrS0BrNHWwu6kK1lQBRRRQBWtl1rZpCKA8QleyiwpFFZUAUUUjbqAaUHp949/WvWzhFvGy+PxFeAStnBCxPhQPka4otayeCnxogTcgXrWxoGgFqv6xmVAyGKk6Ot2SHWsOjq+M8ozyrw8G9hIuoPCvZbgWrDCvZAK2FFxWWbfJsglhHlkpQtemWlCVWWmKG2+vQiltQBQGBSky16UUACiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCkbdS1hKNKA1Ale2HXWgJWQSgye1as69atqvCRdaA8MlKFHEXr0yVnEmtdHcWPDgV60UUzk4lgKKKK4dCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCiiigCkNFFAedZpRRXQZVi4oorgMKVN9FFdOHpRRRXDoUUUUAUUUUAUUUUAUUUUB/9k=" width="195" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi anda yang ingin mencoba membuka usaha, berikut ini ada 9 langkah yang bisa memandu Anda menyusun bisnis agar bisa berjalan dan sukses :</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span><br />
<div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: red; font-weight: bold;">1. Kerjakan apa yang Anda sukai. </span></span></div><div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.</span></div><div class="post-body" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja.</span><br />
<br />
Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian.</span><br />
<br />
Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan.</span><br />
<br />
Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">5. Tulis perencanaan bisnis.</span><br />
<br />
Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">6. Lakukan riset.</span><br />
<br />
Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">7. Dapatkan bantuan profesional. </span><br />
<br />
Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">8. Dapatkan uang</span>.<br />
<br />
Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.<br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">9. Jadi lah profesional semenjak memulai.</span><br />
<br />
Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.<br />
<br />
<br />
Sumber: <a href="http://ekonomi.kompasiana.com/2010/01/06/9-tips-wirausaha/" style="color: #cc6600; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">kompasiana.com</a></span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-89868639457566825932011-10-31T00:00:00.001-07:002011-10-31T00:00:02.354-07:00Selai Organik Jawab Kebutuhan Makanan Sehat<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="150" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/strawberry.jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berawal dari rasa rindunya kepada oma tercinta, Mei Suling membuat homemade jam atau selai buatan rumah berdasarkan resep omanya, Oma Anna. Beberapa temannya yang sempat mencoba selai buatannya menyarankan untuk menjadikan ini sebagai bisnis. Dengan meningkatnya kebutuhan dan keawasan orang terhadap makanan sehat, Mei kemudian membuat semua produknya dengan bahan organik tanpa tambahan bahan pengawet. Untuk gulanya Mei masih menggunakan gula tebu cokelat karena gula tebu cokelat ini tidak melewati proses bleaching terlebih dulu. Jadi semua bahannya segar dan sehat.<br />
<br />
Pada 2009, Mei memutuskan untuk memulai bisnis ini. Mei memulai bisnis ini sendirian. Mulai membeli bahan, membuat selai, mengepak, memasarkan, menerima pemesanan, hingga membawa ke tempat pengiriman.<br />
<br />
"Ketika mulai berbisnis, semua saya kerjakan sendiri. Tapi sekarang sudah ada tim. Jadi pekerjaannya sudah lebih ringan," ujar wanita asal Medan ini.<br />
Selai dengan varian rasa yang tidak biasa alias unik, bahan-bahan organik, dan sangat eksklusif merupakan modal Mei untuk menjalankan bisnis ini.<br />
<br />
Saat ini, produk selai dengan brand Oma Anna ini sudah mempunyai lima rasa, yakni apel-mint, nanas-cengkeh, jeruk-melati, stroberi-kayu manis, dan sarikaya. Memadukan rasa buah dengan rempah-rempah memang keunikan produk ini.<br />
<br />
Hampir semua varian rasa selai dikerjakan di dapur tokonya di Jalan Wira Angun-Angun No 28. "Tapi selai sarikaya dibuat tante saya karena memang pembuatannya butuh kesabaran ekstra. Tante saya itu orangnya memang sabar," kata wanita yang pernah bekerja di hotel ini.<br />
<br />
Harga yang ditawarkan untuk sebotol selai 250 ml adalah Rp 37 ribu untuk selai buah dan Rp 49 ribu untuk sarikaya yang memang pembuatannya lebih memakan waktu. Ke depannya, Mei berencana untuk menambah varian rasa selainya. Tapi itu pun pasti memakan waktu. "Untuk dapat satu varian rasa kan butuh waktu juga. Harus trial and error dulu sampai akhirnya menemukan yang pas," kata wanita yang juga memproduksi sirup dan es krim homemade ini.</span></span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-86812361848929871192011-10-30T23:57:00.000-07:002011-10-30T23:57:51.737-07:00Tekan Harga Rumah, Developer Boleh Bangun Rumah Tipe 27<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="160" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/rts36.jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demi menekan harga rumah tapak sederhana (RTS) tipe 36, pengembang properti dibolehkan membangun rumah dengan luasan tertutup lebih kecil, yaitu dengan ukuran 27 m2.<br />
Hal ini untuk menyiasati ketentuan wajib membangun RTS dengan luas lantai 36 m2 sesuai amanat UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman pasal 22 ayat 3.<br />
<br />
Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung mengatakan berdasarkan kesepakatan pemerintah dengan pengembang bahwa ketentuan wajib membangun RTS minimal tipe 36 akan berlaku efektif Februari 2012. Namun pengembang mengaku jika ketentuan itu diberlakukan maka harga rumah di bawah Rp 70 juta (bebas PPN) bakal sulit terwujud.<br />
<br />
Rencananya akan dibuat ketentuan bahwa pengembang boleh membangun rumah tipe 27 namun dengan luasan lantai tetap dengan ukuran 36. Pengembang hanya akan membangun konstruksi rumah yang tertutup dengan ukuran 27 m2 sementara sisa luasan lantai 9 m2 dibiarkan terbuka alias tak tertutup dinding namun tetap beratap.<br />
<br />
"Nanti akan dituangkan dalam PP (peraturan pemerintah). Kan dalam UU soal perumahan dan permukiman ditentukan luas lantai 36, tapi memang dalam undang-undang tak dijelaskan terutup atau terbuka," katanya.<br />
<br />
Pangihutan mengatakan selama ini berdasarkan survei di lapangan umumnya konsumen memiliki kemampuan untuk menambah sendiri atau merenovasi rumah yang mereka telah beli.<br />
Walaupun berdasarkan penelitian batas minimal luasan rumah per orangnya minimal 7,2 m2 artinya jika satu keluarga dihitung ada 4 orang maka luasan minimal sebuah rumah yang layak adalah 28,8 m2.<br />
<br />
(sumber : detik.com)</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-43395966935227614292011-10-30T23:56:00.000-07:002011-10-30T23:56:12.320-07:00Potensi Bisnis Salon Khusus Pria Makin Greng<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dandan bukan cuma monopoli kebutuhan perempuan. Para lelaki juga perlu bersolek, minimal bercukur. Mereka inilah yang menjadi target salon-salon khusus lelaki atawa barbershop. Tak hanya menawarkan jasa potong rambut, beberapa barbershop juga menyediakan layanan mewarnai rambut, manicure, dan pedicure. Salah satu yang memanfaatkan potensi pasar ini adalah salon Macho! Barber! di Yogyakarta. Salon khusus pria yang berdekorasi maskulin ini didirikan oleh Hamid Mulyareja sejak 2008.<br />
<br />
Menurut Hamid, usaha barbershop modern memiliki prospek yang baik. Meski pemainnya sudah banyak, pasarnya masih cukup besar. Dengan alasan inilah, Hamid menawarkan kemitraan Macho! Barber! pada 2008.<br />
<br />
Macho! Barber! menyediakan dua paket kemitraan. Pertama, kemitraan standar dengan nilai investasi Rp 55 juta. Kedua, kemitraan eksklusif senilai Rp 100 juta.<br />
<br />
Dari nilai investasi sebesar itu, mitra berhak menggunakan merek Macho! Barber!. Hamid juga memberikan dukungan teknik dan sistem manajemen yang dikembangkan Macho Management.<br />
<br />
Paket investasi ini juga sudah termasuk peralatan dan perlengkapan barber. Mitra standar akan mendapat empat kursi gunting rambut dewasa dan sebuah kursi gunting rambut anak. Mitra eksklusif menerima delapan kursi gunting rambut dewasa dan dua kursi gunting rambut anak.<br />
<br />
Hamid juga menyiapkan stylist atau tukang cukur profesional. Jika ada stylist yang absen, technical support akan mengirim penggantinya. Kedua paket itu sama-sama memiliki jangka waktu kemitraan selama lima tahun.<br />
<br />
Selain biaya perlengkapan dan kemitraan, biaya investasi ini sudah termasuk biaya survei dan commitment fee sebesar Rp 5 juta untuk mitra di Pulau Jawa, dan Rp 10 juta untuk mitra di Luar Jawa. Bila ada pembatalan, mitra akan dikenai penalti 10% dari total investasi.<br />
<br />
Dalam penghitungan Hamid, mitra standar bisa balik modal dalam waktu 12 bulan. Adapun mitra eksklusif selama 18 bulan. Masa balik modal itu bisa diperoleh bila mitra mendapat omzet minimal Rp 20 juta per bulan.<br />
<br />
Hamid bilang, perolehan sebesar itu merupakan omzet awal mitra. "Bila sudah masuk bulan keempat, omzet bisa mencapai Rp 50 juta per bulan," ujarnya. Macho Management menetapkan royalti fee dan supporting fee sebesar 5% dari omzet.<br />
<br />
<br />
Incar pasar Luar Jawa<br />
<br />
Jika berminat mengambil kemitraan ini, mitra harus menyediakan tempat minimal 3x5 m2. Bila mitra tak memiliki tempat, pihak Macho! Barber! pun sanggup menyediakan lokasi salon ini.<br />
<br />
Saat ini sudah ada empat gerai Macho! Barber! di Yogyakarta. Dua di antaranya gerai kemitraan. Ke depan, Hamid berniat membuka outlet di luar Jawa. "Saat ini sudah banyak permintaan khususnya di Kalimantan dan Indonesia Timur," kata Hamid.<br />
<br />
Joko Setiawan, mitra Macho! Barber! di Yogyakarta mendulang omzet minimal Rp 12 juta per bulan. Sehari pengunjung salonnya bisa mencapai 100 orang. Tarif terendah jasa Macho! Barber! Rp 6.000 untuk gunting rambut.<br />
<br />
Kini, modal Joko, yang membeli paket standar pada 2009, telah terkumpul lagi. "Modal saya kembali pada tahun pertama," ujarnya.<br />
<br />
(sumber : <a href="http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1319612314/81026/Menata-rezeki-dari-salon-khusus-lelaki-" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>)</span></span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-21949536246378608052011-10-30T23:54:00.000-07:002011-10-30T23:54:07.573-07:00Bisnis Pelatihan Robotics Makin Potensial<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="135" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/Franchise-Robotic.gif" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tingkat persaingan masa depan, dunia pendidikan terus mencari terobosan baru. Itu pula yang dilakukan Creativ Kids. Tempat kursus untuk anak-anak ini memadukan aktivitas bermain dan belajar untuk mengaplikasikan ilmu secara kreatif. "Kami tidak ingin anak-anak hanya jadi penghafal rumus," ujar Gunawan Tunas, pemilik Creativ Kids.<br />
<br />
Berdiri pada 2007, Creativ Kids menawarkan pelatihan kreativitas yang berujung pada pembuatan robot. Setelah melihat usaha ini berkembang, pada 2008, Gunawan mulai tawarkan kemitraan.<br />
<br />
Namun model kemitraan itu berubah pada 2010 lalu. Kini, dengan kemitraan baru tersebut, Gunawan berhasil menggandeng sembilan mitra yang membuka 25 gerai Creativ Kids di Jabodetabek, Cilegon, Malang, dan Surabaya.<br />
<br />
Kursus ini menyasar anak-anak berumur dua tahun hingga 17 tahun. Ada tiga level utama, yakni level creativity class, construction class, dan robotic class. Pada masing-masing tingkatan, ada sekitar tiga hingga empat sub level, dengan kapasitas enam anak per kelas.<br />
<br />
Untuk mengundang minat peserta kursus, Gunawan juga aktif berpartisipasi dalam ajang olimpiade robot tingkat nasional. Sejauh ini, mereka telah dua kali meraih juara nasional pada Indonesian Robot Olympiade, yaitu pada 2009 dan pada tahun ini.<br />
<br />
<br />
Masih prospektif<br />
<br />
Bagi peminat harus menyiapkan dana kemitraan senilai Rp 78,53 juta. Gunawan bilang, nilai investasi ini sudah mencakup semua keperluan, selain biaya renovasi dan sewa gedung.<br />
<br />
Tentu saja, agar kursus ini mampu menarik peserta, investor harus memiliki lokasi yang strategis. Selain itu, syarat lainnya, calon investor harus menyukai dunia pendidikan anak-anak.<br />
<br />
Creativ Kids mematok biaya pendaftaran siswa sebesar Rp 300.000. Sedangkan, biaya kursus per level berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 400.000. Dengan perkiraan perolehan omzet antara Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per bulan, Gunawan memprediksi modal para mitra bakal balik dalam waktu 18 bulan.<br />
<br />
Setelah kursus berjalan, para mitra tetap harus melengkapi modul mengajar seharga Rp.40.000-Rp.60.000 setiap bulan. Selain itu, perlengkapan lego seharga Rp 1 juta hingga Rp 4,6 juta. "Tambahan tersebut hanya 10%-15% dari omzet," ujar Gunawan.<br />
<br />
Cufia Tunas, mitra Creativ Kids generasi pertama yang membuka kursus ini di Bandar Lampung, mengatakan, usaha kursus ini bagus dan berkembang. Sebagai gambaran, saat membuka Creativ Kids pada 2009 lalu, jumlah anak didiknya hanya sebanyak 11 anak. Tapi kini telah melonjak menjadi 124 anak. "Berkembangnya usaha ini karena ada kesadaran orang tua untuk kembangkan otak kanan si anak," ungkapnya.<br />
<br />
Dulu, Cufia membeli paket cukup murah, cuma Rp 25 juta. "Namun, waktu itu, saya harus melengkapi peralatannya sendiri. Kalau dihitung-hitung sama dengan paket yang ditawarkan saat ini," jelasnya. Ia pun bisa mendapatkan modalnya kembali hanya dalam waktu setahun.<br />
<br />
Dengan jumlah siswanya sekarang, Cufia bisa merengkuh omzet hingga Rp 50 juta tiap bulan. "Di Lampung usaha seperti ini mendapat respons yang baik," jelas Cufia.<br />
<br />
<br />
<br />
(sumber : <a href="http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1319695951/81153/Raup-fulus-sembari-memupuk-kreativitas-generasi-muda-" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>)</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-43194119577239719002011-10-30T23:49:00.001-07:002011-10-30T23:52:37.472-07:00Kotoran Kelelawar Tak Sekotor Potensi Bisnisnya<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="alt" height="110" src="http://www.majalahduit.co.id/images/stories/kelelawar.jpg" width="200" /></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita acap tak peduli pada nilai kotoran hewan. Padahal, kandungan senyawa organik yang ada pada kotoran itu bisa diolah menjadi pupuk. Seperti kotoran kelelawar yang hidup di dalam gua bisa menjadi pupuk yang menggantikan peran pupuk kimia, seperti urea dan NPK.<br />
Biarpun merupakan sisa pencernaan, sejumlah kotoran hewan justru bermanfaat. Bahkan, kotoran itu memiliki nilai ekonomi tinggi, hingga bisa mendatangkan rupiah. Seperti kotoran hewan lainnya, salah satu kotoran hewan yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk adalah kotoran kelelawar.<br />
<br />
Kotoran mamalia yang bisa terbang ini, khususnya yang hidup di gua-gua, mengandung senyawa organik, seperti nitrogen, fosfor, dan potasium yang sangat bagus untuk mendukung pertumbuhan, merangsang akar, pembungaan, serta memperkuat batang tanaman.<br />
<br />
Adalah Adi Nugraha, pemilik Nusa Palapa Group yang mencoba berbisnis di pupuk dari kotoran kelelawar. Sejak dua tahun lalu, ia memproduksi pupuk dari kotoran kelelawar.<br />
<br />
Adi mengambil bahan baku, kotoran kelelawar dari gua-gua di sepanjang pesisir selatan Jawa Tengah, seperti Cilacap, Kebumen dan Nusa Kambangan. "Kami tidak mengambil kotoran kelelawar yang hidup di rumah-rumah tetapi kelelawar yang tinggal di gua-gua," kata Adi.<br />
<br />
Alasannya, kotoran kelelawar yang di rumah-rumah kadar asamnya cukup tinggi. Berbeda dengan kelelawar yang hidup di gua, karena kotoran ini bercampur dengan zat kapur yang ada di dalam gua tersebut.<br />
<br />
Cara pembuatan pun relatif mudah. Adi tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk membeli alat. Setelah mengambil kotoran kelelawar di gua, Adi lantas menjemurnya. Setelah dijemur, kotoran kelelawar diayak supaya gumpalan kotoran itu terpecah menjadi butiran. Selesai proses tersebut, sampailah pada tahap fermentasi dengan menambahkan bakteri.<br />
<br />
Permintaan pupuk kotoran kelelawar ini pun terus bertambah setiap tahun. Maklum, harga pupuk jenis ini lebih ekonomis. Selain itu, pupuk kotoran kelelawar bisa menggantikan pupuk kimia lainnya, seperti NPK dan urea. Harga per kilogram pupuk NPK mencapai Rp 10.000, sementara Adi menjual kotoran kelelawar dengan harga Rp 7.500 per kilogram.<br />
<br />
Hanya saja, produksi pupuk ini sangat terbatas. Pasalnya, bahan baku pupuk sangat tergantung dari kotoran yang tersedia di dalam gua. Jika kemarau tiba, ia hanya memproduksi pupuk kotoran kelelawar dalam jumlah sedikit. Sebaliknya, bila musim hujan datang, bahan baku pun berlimpah. "Jika dipukul rata, produksi kami ton per bulan," kata Adi. Alhasil, setiap bulannya, Adi meraup omzet sekitar Rp 7,5 juta.<br />
<br />
Selain untuk petani lokal, Adi juga menjual pupuk berbagai perkebunan. Sayang, pemasaran masih terbatas di wilayah Jawa Tengah.<br />
<br />
Setali tiga uang dengan Adi, Mochammad Maulana, pemilik CV Gunung Mas Gresik juga menggarap bisnis pupuk kotoran kelelawar. Pria yang memiliki panggilan akrab Maulana ini mendapatkan kotoran kelelawar dari beberapa gua di gugusan perbukitan yang ada di kawasan Punggungan Merkawang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.<br />
<br />
Dalam sehari, ia mampu memproduksi hingga delapan kuintal pupuk kotoran kelelawar. Dus, dalam satu bulan ia bisa menghasilkan hingga 2,4 ton pupuk. Maulana mengaku, dalam sebulan bisa mengantongi omzet penjualan pupuk Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.<br />
<br />
<br />
(sumber : <a href="http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1319788148/81275/Mendulang-fulus-dari-pupuk-kotoran-kelelawar-" style="color: #cc0000; text-decoration: underline;" target="_blank">kontan online</a>)</span></span>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-85073311699366698392011-10-25T09:55:00.000-07:002011-10-25T10:08:50.658-07:00Tips Buka Usaha Dengan Modal Kecil<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><img alt=" tips buka usaha dengan modal kecil" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5520847685861827410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRkb-2e60j75t7rrdzmDfKys8JgInHDcniV8Gxd8WHf1sB3ROETENvHR9A5__OJ-RxaN4fjdvOGoeI_7GWJ6njT-UI8h69DApggvGY-Dt2uqUa4qU1uzB3ZF85GoJqGeyCWSl-zrzxJAj/s400/buka+usaha.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 136px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 109px;" title="tips buka usaha dengan modal kecil" />Tak perlu ragu untuk mencoba <span style="font-weight: bold;">buka usaha dengan modal kecil</span>. karena sebuah usaha kecil yang dibangun dari sekarang akan menjadi besar di kemudian hari. ada tips sederhana bagaimana memulai <span style="font-style: italic;">buka usaha dengan modal kecil tersebut</span>.<br />
<span class="fullpost"><br />
Ditengah perekonomian yang tidak stabil serta angka pengangguran yang setiap harinya selalu meningkat. Memaksa setiap orang untuk merencanakan kembali cita – citanya untuk menjadi pegawai, hingga harus memutar otak mencari cara baru untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak tanpa harus menjadi seorang pegawai. Sulitnya keadaaan mendorong setiap orang menjadi lebih kreatif dalam membaca peluang usaha yang memiliki prospek bagus. Salah satu caranya dengan membuka peluang usaha sendiri menggunakan modal yang tidak besar.</span></span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Jenis usaha dengan modal kecil menjadi sasaran pelarian para pencari kerja yang belum juga memperoleh pekerjaan. Usaha dengan modal kecil menjadi pilihan utama mereka dikarenakan tidak semua orang dapat memperoleh pinjaman modal dengan jumlah yang besar. Hanya bermodalkan harta yang dimilikinya, seseorang dapat membuka peluang usaha yang sekiranya memiliki pasaran yang bagus.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Setiap orang ingin memiliki peluang usaha dengan modal kecil, dikarenakan banyaknya keuntungan yang akan diperoleh pemilik usaha tersebut dari peluang usaha ini. Antara lain tidak memerlukan modal yang besar ( biasanya modal yang dibutuhkan kurang dari 5juta rupiah ), dengan adanya peluang usaha ini seseorang bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus berada dibawah tekanan dan ikatan seperti layaknya seorang pegawai perusahaan. Selain itu seseorang memiliki hak penuh untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya sesuai dengan gagasan ide yang dia inginkan, namun harus tetap berada dikoridor jalan yang benar untuk meningkatkan usahanya.</span></div><div style="float: none; font-family: Verdana,sans-serif; margin: 10px 0px; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Peluang usaha modal kecil kini telah melimpah dan bertebaran di dunia nyata ataupun dunia maya, melalui internet kini setiap orang dapat memiliki peluang usaha serta memasarkannya. Contohnya saja usaha jasa pembuatan website, usaha bisnis ebook search engine, berjualan pulsa via internet, serta masih banyak lagi lainnya. Selain itu peluang usaha yang ada di dunia nyata misalnya saja peluang usaha berjualan pulsa dengan sistem conter berjalan, hanya bermodalkan Rp 100.000 sampai Rp 200.000 seseorang sudah dapat berjualan pulsa melalui ponselnya, peluang usaha camilan, berjualan aksesoris wanita, serta masih banyak contoh lainnya. Peluang usaha yang ada kini dapat dipasarkan produk usahanya melalui internet pula, dengan bantuan jualan via online mampu memperluas jaringan dan jangkauan pasar usaha. Sehingga sangatlah mungkin untuk memperoleh keuntungan yang besar hanya dengan usaha yang bermodal kecil.</span><br />
<span style="font-size: small;">Setelah mendengar banyaknya kemudahan dan keuntungan yang diperoleh dari peluang usaha dengan modal kecil.</span><br />
<span style="font-size: small;">Apakah Anda juga berminat untuk mencoba <b><span style="color: #444444;">buka usaha dengan modal kecil</span></b> www.bisnisukm.com memberikan inspirasi berbagai macam contoh peluang usaha yang bisa dicoba. Sukses selalu untuk kita semua.</span><br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;">sumber dari:<br />
<span style="color: #666666;">http://bisnisukm.com/dahsyatnya-peluang-usaha-dengan-modal-kecil.html</span></span></i></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-66661332628124948502011-10-25T09:52:00.000-07:002011-10-25T09:52:32.506-07:00Bisnis Rumahan Bisa Menjanjikan Kehidupan Yang Lebih Baik<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
<li class="rg_li" style="clear: left; float: left; height: 157px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; width: 123px;"><img class="rg_i" data-src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCThWI_aaj9SNtM5pwv4HIC2IysEp1g4Bg-_ghyOyLJRDWXLQFxreh5pcT" height="157" name="k_Gaei1bJpwDTM:" onload="google.stb.csi.onTbn(0, this)" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCThWI_aaj9SNtM5pwv4HIC2IysEp1g4Bg-_ghyOyLJRDWXLQFxreh5pcT" width="123" /></li><br />
<span class="rg_ctlv"></span><span style="font-size: small;">Mewujudkan <b>peluang bisnis</b> rumahan memang kelihatannya gampang gampang susah, tergantung model bisnis rumahan yang akan kita wujudkan. Saat ini banyak jenis peluang bisnis rumahan yang tergolong bisnis modal kecil bisa kita garap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan/ketrampilan kita. </span><br />
<span style="font-size: small;">Ketika kita akan memulai menggarap sebuah <a href="http://artikel-wirausaha.blogspot.com/2011/10/bagaimana-memulai-usaha.html"><b>peluang usaha</b></a> dengan modal kecil sebagai sesuatu bisnis , kita harus tahu apakah hal yang akan kita wujudkan sudah kita identifikasi dengan baik dan penuh dengan perencanaan. Dalam hal kita memulai peluang bisnis rumahan perlunya kita melihat juga pada diri kita, apakah jenis peluang bisnis rumahan ini merupakan bisnis kecil yang menguntungkan dan cocok dengan diri kita, agar nantinya bisnis kita tidak macet di tengah jalan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Saat kita melakukan ini, kita perlu mengetahui minat kita akan jenis peluang bisnis rumahan ini. Karena nantinya kita akan menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, gaya hidup kita akan berubah dengan kecenderungan yang besar bahwa kita akan hidup dalam rutinitas yang monoton. Dan ini adalah bagian yang berbahaya dari peluang bisnis rumahan. yang harus kita lakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang kita mampu untuk mengerjakan serta menikmati hal-hal yang kita kerjakan yang mungkin sifatnya berulang-ulang dari tipe bisnis rumahan ini. </span><br />
<span style="font-size: small;">Untuk mewujudkan peluang bisnis rumahan ini perlu juga diperhatikan hal hal berikut sebagaimana uraian di atas, keterampilan, minat, dan bakat kita. Jika kita bekerja dengan ketiga bagian ini maka akan memberikan keseimbangan satu sama lain, sehingga mimpi kita untuk memiliki bisnis selangkah lebih maju dalam mewujudkan peluang bisnis rumahan kita.<br />
<br />
Bagaimana menempatkan ketiga bagian tersebut secara bersama adalah sepenuhnya tergantung pada kita. Sebagai tip, kita dapat membuat daftar singkat tentang peluang bisnis rumahan yang kita sukai. Pastikan kita membuat sebanyak- banyaknya dari bagian tersebut sehingga kita dapat sampai pada sesuatu yang kita inginkan. Sama halnya dengan bakat kita dan keterampilan kita.</span> <br />
<span style="font-size: small;">Jika kita memiliki bisnis tertentu dalam pikiran, kita masih dapat membuat daftar minat kita, keterampilan, dan bakat. Ini akan memberi kita kesempatan yang lebih baik dari jenis peluang bisnis rumahan yang terbaik untuk kita kerjakan dan bukan pada hal yang pertama dan tiba tiba muncul yang keluar dari pikiran kita.<br />
<br />
Menempatkan hal-hal tersebut secara bersamaan seperti: kita memiliki minat yang besar dengan automotive kita memiliki bakat di bidang teknik permesinan, dan keterampilan kita adalah melakukan perawatan atau servis permesinan. Semua ini akan menjadi satu jika kita memutuskan untuk membuka peluang bisnis bengkel motor dengan modal kecil misalnya. Dan usaha ini bisa kita wujudkan sebagai peluang bisnis rumahan yang kan mendatangkan keuntungan bagi kita untuk jangka panjang. <br />
Hal ini juga bisa diterapkan pada <a href="http://artikel-wirausaha.blogspot.com/2011/10/bagaimana-memulai-usaha.html">peluang bisnis</a> rumahan lainnya baik untuk produk maupun jasa.</span> <br />
<span style="font-size: small;"> Memulai peluang bisnis rumahan tertentu tidak berarti kita telah membuat suatu bisnis. kita tetap harus mengevaluasi lebih lanjut apa yang telah kita wujudkan jika kita akan menjadikannya sebagai lahan bisnis jangka panjang. Dengan kata lain: ide peluang bisnis rumahan yang kita wujudkan harus diuji untuk menghasilkan keuntungan yang kita harapkan. Dengan demikian kita sudah bisa dikatakan mewujudkan peluang usaha mandiri dengan modal kecil dengan bekerja di rumah sebagai tempat usaha.</span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-53012943605330612912011-10-25T09:47:00.000-07:002011-10-25T10:03:25.646-07:00Tips Mencari Peluang Usaha<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><li class="rg_li" style="clear: left; float: left; font-family: Verdana,sans-serif; height: 161px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left; width: 155px;"><span style="font-size: small;"><img class="rg_i" data-src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbuRW8rPUCHnmAcR3U03QNRwx8mMCmEdDydiy990eEX4iS9qNX" data-sz="f" height="161" name="Jh2AfCGhc5X1VM:" onload="google.stb.csi.onTbn(0, this)" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbuRW8rPUCHnmAcR3U03QNRwx8mMCmEdDydiy990eEX4iS9qNX" style="margin: 0pt 0pt 0pt -2px;" width="167" /></span></li><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span class="rg_ctlv" style="font-size: small;"></span><span style="font-size: small;"><b>M</b><span style="font-weight: bold;">encari peluang usaha</span> bukanlah hal yang mudah. karena semakin banyaknya persaingan di dunia bisnis sehingga setiap <span style="font-style: italic;">peluang usaha</span> yang muncul akan di perebutkan oleh banyak orang.<br />
<span class="fullpost"><br />
kesulitan dalam mencari peluang usaha, sebenarnya dapat di minimalisir jika seandainya kita mau berusaha dengan giat. misalnya jika kita mencoba untuk menciptakan sebuah peluang usaha di sebuah daerah. maka kita bisa melihat kondisi sekitar daerah tersebut dan menjadikannya sebuah peluang usaha yang mumpuni. kalau misalnya kita membuka peluang usaha di daerah pegunungan, maka kita bisa membuka usaha seperti tempat wisata, atau perkebunan.</span></span></div><div style="float: none; font-family: Verdana,sans-serif; margin: 10px 0px; text-align: left;"><span style="font-size: small;">bagaimana pun, peluang usaha yang ada di sekitar kita, sebenarnya dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin jika kita memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang usaha. lalu bagaimana dengan pemula, disinilah diperlukannya sebuah kerjasama usaha. artikel tentang kerjasama usaha ini bisa anda baca selengkapnya disini.</span><br />
<span style="font-size: small;">sekian tips <b><span style="color: #444444;">mencari peluang usaha</span></b> dari seorang pemula, semoga info kecil ini bermanfaat bagi anda. terimakasih atas kunjungannya.</span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-77859057263476195642011-10-25T09:41:00.000-07:002011-10-25T09:59:50.113-07:00Cara Memulai Usaha Sendiri<div style="clear: left; float: left; font-family: Verdana,sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="rg_i" data-src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRpPCbOQZfQvVpcU1DvKc7C5uuLqkklOiypFYpeheDPgM3N3hkb" data-sz="f" height="175" name="X3cwfLxrGuDIgM:" onload="google.stb.csi.onTbn(0, this)" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRpPCbOQZfQvVpcU1DvKc7C5uuLqkklOiypFYpeheDPgM3N3hkb" width="160" /></div><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mungkin Anda tidak puas dengan penghasilan yang Anda dapatkan. Atau mungkin Anda masih punya waktu luang di luar pekerjaan utama? Bila Anda merasakan hal itu, mungkin Anda mulai berpikir membuka peluang usaha sendiri di luar pekerjaan utama.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kita biasa menyebut usaha ini sebagai <a href="http://artikel-wirausaha.blogspot.com/2011/10/bagaimana-memulai-usaha.html">usaha sampingan</a>. Kalau sekarang Anda ikut mencari penghasilan dalam keluarga, berarti Anda punya dua sumber penghasilan.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sekarang, apa sih yang harus Anda perhatikan kalau ingin membuka usaha sendiri?</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Bidang Usaha</b><br />
Tentukan lebih dulu, bidang usaha macam apa yang ingin Anda jalankan. Apakah Anda ingin menjalankan usaha rumah makan kecil? Atau apakah Anda ingin membuka toko aksesoris seperti Tini, atau justru ingin membuka sebuah butik? Pada prinsipnya, semua bidang <a href="http://artikel-wirausaha.blogspot.com/2011/10/bagaimana-memulai-usaha.html">usaha</a> tersebut bisa dibagi menjadi:</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bidang usaha yang jarang atau belum ada.<br />
Beberapa dari Anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada atau masih jarang dilakukan. Tapi itu bukan berarti Anda tidak akan sukses. Tengok Aqua. Ketika pertama kali diperkenalkan, banyak orang ragu apakah Aqua bisa berhasil di pasaran, padahal belum pernah sebelumnya ada pengusaha yang menjual air minum dalam botol. Bahkan pada awalnya banyak yang mencibir: apa ada orang yang mau membeli air dengan harga lebih mahal dari bensin? Apalagi kita bisa memasak air minum sendiri di rumah. Nyatanya Aqua sukses besar.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan<br />
Bisa juga Anda memulai Bidang Usaha yang sudah banyak dilakukan. Kalau tadi banyak orang ragu untuk memulai bidang usaha yang baru, tapi di lain pihak banyak juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai contoh, banyak wanita yang ragu untuk membuka butik, karena di sekitarnya sudah banyak yang melakukannya. Namun anda harus memiliki spesifikasi lebih tau unik agar lebih menarik minat pengunjung</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>2. Lokasi</b><br />
Di mana Anda ingin membuka <a href="http://artikel-wirausaha.blogspot.com/2011/10/bagaimana-memulai-usaha.html">lokasi usaha</a> Anda? Di rumah sendiri? Atau Anda ingin menyewa sebuah tempat kecil di pinggir jalan? Atau Anda ingin menyewa sebuah ruko? Jangan lupa bahwa dalam beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang harus menentukan lokasi mana yang tepat dalam usaha Anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan yang sangat penting.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>3. Pelanggan</b><br />
Bagaimana Anda mendapatkan pembeli barang dagangan Anda? Atau bila itu usaha jasa, bagaimana cara Anda akan mendapatkan klien? bisa mulut ke mulut, brosur atau berikaln di Internet</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>4. Tenaga Kerja</b><br />
Berapa orang yang akan Anda pekerjakan? Apakah hanya Anda sendiri yang bekerja di situ? Apakah Anda juga mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha Anda? Mungkin ada baiknya kalau Anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit lebih dahulu. N</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ada bagusnya bila Anda juga mempekerjakan anggota keluarga Anda. Seperti anak Anda (bila mereka sudah cukup umur tentunya), atau mungkin suami Anda. Dengan mempekerjakan mereka, maka secara tidak langsung mereka juga akan mempunyai rasa ikut memiliki dalam usaha tersebut. Dengan adanya rasa memiliki dari para anggota keluarga, maka dukungan yang diberikan kepada Anda untuk menjalankan usaha tersebut bisa makin besar.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>5. Perencanaan Keuangan</b><br />
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisan uang tunai. Karena itu penting sekali bagi Anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya Anda miliki untuk bisa menjalankan usaha Anda. Alangkah baiknya apabila modal tersebut bisa mencukupi untuk membayar pengeluaran perusahaan selama 12 bulan ke depan.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Terakhir, yang paling penting, ada satu hal yang harus ada di benak Anda sebelum memulai usaha sendiri, yaitu: SIAP UNTUK GAGAL. Rencanakan keberhasilan Anda, tetapi bersiaplah untuk gagal. Sehingga apabila Anda betul-betul gagal, Anda tidak akan down .</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i>Dok.NOVA</i></span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4142541358473209150.post-27096573163654971192011-10-25T08:05:00.000-07:002011-10-25T08:05:07.186-07:00Bagaimana Memulai Usaha<div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
<li class="rg_li" style="clear: left; float: left; height: 111px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; padding: 1px 0pt; width: 110px;"><img class="rg_i" data-src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSyVsVlKMBGOdDAuYtsKFRroRfuaJBp6lbc1FBcv5Xx-kib-xtu0ON1nFXK" height="111" name="M45kTXLOEgE2DM:" onload="google.stb.csi.onTbn(0, this)" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSyVsVlKMBGOdDAuYtsKFRroRfuaJBp6lbc1FBcv5Xx-kib-xtu0ON1nFXK" width="110" /></li><br />
<span class="rg_ctlv"></span><span style="font-size: small;"><span>Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana harus memulai sebuah usaha. Jawabannya pun beraneka. Ada yang harus cari modal dulu, ada yang harus mempelajari pasar, bahkan yang ekstrim ada yang mengatakan modalnya nekad saja! Semuanya tak salah. Sebab, dari mana saja mau mulai berwirausaha, asal punya niat, tekad, ketekunan, keuletan, semangat tak mudah menyerah, pasti akan ada hasil yang dicapai. </span></span></div><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><span><br />
</span></span><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span>Banyak contoh nyata orang yang bermodal nekad bisa jadi pengusaha sukses. Tak sedikit pula pengusaha yang berawal dari persiapan matang akhirnya benar-benar sukses membesarkan usahanya. Salah satu contoh nyata, orang yang berkemauan kuat dan bisa sukses berkat kerja kerasnya yakni Andrie Wongso. Meski dari keluarga miskin, dengan prinsip: "Sukses adalah hak saya" ia mampu menjadi pengusaha sukses hingga kini. </span></span></div><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><span><br />
</span></span><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span>Apa yang dilakukan Andrie Wongso dan banyak pengusaha sukses lain ini bisa diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sudah sering kita dengar, yakni asal ada kemauan, pasti ada jalan, "When there is a will, there is a way." Nah, lantas, jika kita sudah ada kemauan, usaha apa yang bisa ditekuni? Pilihannya sangat beragam. Untuk mengeksplorasi jenis usaha apa saja yang bisa ditekuni sebenarnya cukup gampang. Modalnya hanyalah ATM, yakni Amati, Tirukan, dan Modifikasi. </span></span></div><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </div><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span>1. Amati. Yang perlu dilakukan hanyalah dengan melihat sekeliling Anda. Ada banyak bertebaran jenis usaha yang bisa Anda tekuni. Mulai dari yang sudah banyak digeluti oleh orang lain, maupun usaha-usaha yang menurut Anda masih jarang yang disentuh orang lain. Atau, dari pengamatan itu, barangkali Anda bisa menemukan sejumlah kebutuhan orang yang belum tersentuh sehingga bisa jadi ladang bisnis yang baru. Ambil contoh, lihat kendaraan berseliweran di jalanan. Kalau Anda bisa utak-atik kendaraan, kenapa tidak coba buka usaha bengkel? Biar lebih spesifik layanannya, buat bengkel yang siap dipanggil kapan saja, kalau perlu 24 jam! </span></span></div><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span><br />
2. Tirukan. Untuk menjalankan bisnis yang berhasil, coba tirukan bisnis yang ramai mendapat pelanggan di sekitar Anda. Misalnya Anda melihat pedagang bakso yang ramai. Coba, lihat apa yang membuatnya laris. Apakah lokasinya, rasanya, atau mungkin pelayanannya yang unik. Tirukan saja, apa kunci sukses yang membuatnya ramai. Salah satu cara meniru yang sekarang sedang tren yaitu usaha dengan sistem waralaba. Pemilik usaha dengan sistem waralaba sebenarnya sudah merelakan usahanya di-copy paste oleh jaringan waralabanya, dan itu sah-sah saja, bahkan senang karena jaringan usahanya makin membesar. Karena itu, jangan segan jika bertemu dengan bisnis yang ramai, kalau mau ajaklah kerja sama, dengan begitu dalam meniru langkah suksesnya Anda bisa lebih pasti.</span></span></div><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span><br />
3. Modifikasi. Kalau sudah menemukan jenis usaha yang akan dicontoh, jangan asal contek saja. Ubahlah berdasar kreativitas Anda. Misalnya biar makin ramai Anda gunakan cara yang unik, contoh bikin bakso yang kotak, atau bakso yang dibakar. Gunakan pula promosi yang unik. Misalnya beri kejutan gratis bayar untuk konsumen mangkuk ke-100, serta berbagai jenis promosi unik lainnya.</span></span></div><div align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span><br />
Bagaimana, sudah mulai mendapat gambaran? Yang penting, jika sudah menemukan jenis usaha yang ingin Anda geluti, segera take action! Lakukan dengan sepenuh hati dan terjuni dengan tekad kuat agar berhasil. Ingat. Peluang ada di mana-mana, tapi peluang baru benar-benar jadi uang kalau Anda mau mewujudkannya. </span></span></div>Bermanfaathttp://www.blogger.com/profile/00417914286156899382noreply@blogger.com0