Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Senin, 31 Oktober 2011

Kesibukan Seorang Artis Berbisnis Online


Adakah artis/selebriti yang berbisnis online? Ternyata ada, dialah Dewi Rezer, mantan VJ MTV. Dewi Rezer ternyata punya kesibukan baru. Istri pesinetron Marcellino Lefrandt itu kini rajin memburu tas branded second. Tas-tas tersebut kemudian dijualnya. Kata dia, bisnis itu cukup menguntungkan. 
Di Senayan City, Jakarta, 16/3/2011, Dewi berkisah tentang bisnis tersebut. "Pasti mengiranya saya jarang kelihatan karena tidak ada kegiatan ya" Saya berbisnis tas kerja sama dengan teman. Kami menjual tas-tas branded second milik para artis dan puji Tuhan, responsnya lumayan," ucapnya. 

Tas-tas bermerek itu Dewi jual melalui toko online. Memang cukup unik ide dia. Biasanya, artis banyak memiliki tas bermerek untuk menunjang penampilan. Sementara itu, model tas selalu update setiap waktu. Tak heran kalau membeli tas menjadi kebutuhan mereka. 

Oleh karena mereka punya yang baru, tas lama pun terkadang tak terpakai dan akhirnya dijual. Nah, ibu satu anak itu melihat peluang tersebut. "Kan banyak tuh perempuan pencinta tas, tapi dananya terbatas. Daripada beli yang palsu, mending beli yang asli, tapi second. Karena nilai jualnya juga masih tinggi," jelasnya. 

Bisnis jual tas second itu baru dimulai Januari lalu. Awalnya Dewi-lah yang aktif membujuk para artis untuk mau menitipkan tas bekas mereka. Sekarang, kata dia, justru mereka yang mencari-cari Dewi. "Iya, awalnya dulu memang begitu. Saya yang nawarin ke artis. Sekarang malah mereka yang nyari, "Dewi mau nitip jual tas," begitu," ucapnya. Beberapa artis yang sering menitipkan barangnya, antara lain, Happy Salma, Susan Bachtiar, Rianti Cartwright, dan Shanty. 

Walaupun terhitung baru menjadi pebisnis, perempuan berkulit putih itu menyatakan belum menemukan kendala berarti. "Soalnya, yang kami jual kan barang asli. Kami teliti betul barangnya," tegas dia. 

Selain itu, karena tas dijual lewat online, Dewi mengaku lebih untung. Sebab, sebagai ibu dan istri, dia memiliki kewajiban mengurus keluarga. "Kalau online kan bisa dipantau dari rumah. Paling sibuknya kalau motret barang saja. Yah kira-kira dua kali seminggu," katanya. 

Loss atau kerugian melalui bisnis internet ini juga bisa diminimalkan. Pasalnya, sistem yang digunakan dia titip jual. Bukan langsung dibeli, lalu dia jual. Sisi lainnya "karena juga penyuka tas" ketika menjalankan bisnis itu, dia sama dengan menjalankan hobi. "Saya kan perempuan. Doyan fashion dan tas juga," tuturnya.

Sumber info: JAWA POS
READ MORE - Kesibukan Seorang Artis Berbisnis Online

Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha


Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.

Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2. Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.

5. Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.

6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8. Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.

Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.
READ MORE - Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha

mendapat uang bisa dari mana saja??


Beberapa tahun yang lalu, selepas menyelesaikan kuliah di UI, teman-teman seangkatan, rata-rata mengirim lamaran kerja kemana-mana. Harapan mereka, tentunya bisa diterima di perusahaan ternama dengan gaji yang memuaskan..salah satu teman dekat saya diterima di perusahaan otomotif terbesar di Indonesia..

waktu itu, teman saya bercerita..di salah satu sesi pelatihan bagi karyawan baru, ada satu pelatihan yang meminta kepada para peserta, termasuk teman saya itu, pergi ke jalanan, dari sejak pagi pukul 08.00 dan kembali ke kantor, tempat pelatihan, pukul 16.00 wib. setiap peserta pelatihan, tidak diizinkan membawa uang atau ATM, seluruh peserta hanya diizinkan membawa uang transportasi.. aturan pelatihan, setiap peserta harus berlomba-lomba untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya di luar, siapa yang mengumpulkan uang paling banyak ketika kembali ke tempat pelatihan, dialah pemenang lomba dan mendapat nilai yang paling tinggi dibanding teman-temannya. setiap peserta dibebaskan untuk melakukan apa pun di luar sana agar mengumpulkan uang banyak, dengan syarat bukan perbuatan kriminal.

singkat cerita, kembalilah para peserta pelatihan pada pukul 16.00 wib..setiap peserta melaporkan berapa uang yang berhasil dikumpulkannya..teman saya sendiri berhasil mengumpulkan sekitar Rp 300 ribuan..ternyata dari seluruh peserta, ada satu peserta pelatihan yang berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 2 juta, dialah yang memenangkan perlombaan pada hari itu.

wuih..dapat 2 juta dalam sehari dalam waktu 8 jam..tanpa modal, tapi bisa mengumpulkan sebanyak itu..dapat 300 ribuan aja juga cukup besar untuk ukuran sehari dg jam kerja 8 jam, dan TANPA MODAL lhooo!! KOK BISA ??

inilah yang ingin disharing oleh si trainer..
Trainer mengatakan "Kalian bisa dapat uang dari mana saja jika kalian mau"
"Kalian tidak harus Bekerja di Kantor", ujarnya.
"jika di kantor, kalian nunggu bekerja sebulan, baru dapat gaji, namun sekarang lihat kalian mendapat gaji seketika, dan lebih besar dari gaji sebulan".. (menurut pengakuan teman saya, gajinya utk level karyawan baru sekitar 3 jutaan)

"coba jumlahkan berapa uang yg kalian dapat, jika 2 juta dikali 20 hari kerja maka dapat 40 juta, lebih besar dari gaji yang kalian terima"..tambah si trainer

hmm..MENARIK bukan??penasaran gak apa yg dilakukan peserta yg mendapat 2 juta??

Akhirnya, peserta yang mendapat 2 juta diminta oleh si trainer untuk ke depan untuk menjelaskan bagaimana caranya mendapat 2 juta tersebut. si pemenang lomba bercerita bahwa ia mendandani dirinya, dengan bedak putih-putih semua dan kemudian ia pergi ke jalan jaksa dimana banyak para bule berlalu-lalang di sana.

Ia mengatakan "saya melakukan seni jalanan pantomim"...
"awalnya saya malu tapi kemudian saya hilangkan MALU saya"
"para bule disana melihat saya, kemudian melemparkan duit lembaran 10 ribu, 20 ribu, 50 ribu bahkan ada yang 100 ribu"
"begitulah yang saya lakukan, ternyata dihitung-hitung, saya bisa dapat 2 juta, gak nyangka juga tapiii saya masih MALU kalau mengingat-ingat kejadian tadi"

setelah selesai cerita dari si pemenang lomba, trainer mengatakan "walau kalian lulus dari perguruan tinggi ternama di Indonesia, tapi itu tidak menjamin kesuksesan kalian, keberanian kalianlah yg menentukan dan hilangkan rasa Malu kalian untuk maju dimanapun pilihan kalian, di sini atau di luar sana" tambahnya lagi, "Di sini atau Di luar sana, dua-duanya bisa menghasilkan UANG, kalian yang menentukan !!"

di akhir cerita, teman saya mengatakan, bahwa si trainer dulunya adalah mantan karyawan di perusahaan tempatnya bekerja, tempatnya mengisi pelatihan, namun, akhirnya keluar dan memilih berwirausaha sendiri dengan mendirikan lembaga pelatihan, dan akhirnya sukses dengan usahanya tersebut...

Selamat menentukan pilihan..karena "life is about choice"..



sumber:bincang-bisnis.blogspot.com
READ MORE - mendapat uang bisa dari mana saja??

Peluang Bisnis Konveksi


Beberapa tahun terakhir, bisnis konveksi semakin berkembang di Indonesia. Walaupun krisis ekonomi menerjang dunia, namun bisnis yang satu ini masih tetap tegak berdiri. walupun ada beberapa pebisnis yang gulung tikar karena berbagai alasan, tidak sedikit yang justru baru mulai atu sedang tumbuh berkembang.

Ada beberapa hal yang mendukung bisnis konveksi ini terus berkembang, seperti terus bertambahnya jumlah penduduk, banyaknya event atau acara organisasi, perusahaan bahkan acara kampanye membuat permintaan barang-barang produksi konveksi semakin meningkat.

Bisnis ini semakin menarik dan bergairah pada masa-msa tertentu, seperti ketika awal tahun ajaran baru, menjelang Hari Raya Idul Fitri, Selama kampanye baik pemilu legislatif, pilpres, pilkada dan lain sebagainya.

Peralatan konveksi dan perlengkapan konveksi:
1. Mesin Jahit High Speed
2. Mesin Jahit High Speed Rante
3. Mesin Obras Jarum 4
4. Mesin Overdeck
5. Mesin Potong 10 inch
6. Mesin Potong Kecil
7. Benang, kain, dan lain-lain.
Bagaimana bila anda tidak mengerti masalah konveksi? Anda bisa belajar di beberapa kursus menjahit untuk mengetahui pelajaran-pelajaran dasar memotong kain, menjahit, dan lain-lain. Tetapi jika Anda tidak sempat juga, anda bisa merekrut lulusan dari kursus jahit, lulsusan SMK atau dengan memasang iklan tempat kursus atau bekerjasama dengan tempat kursus tersebut.

Sebenarnya pasar produk konveksi internasional sangatlah besar. Saat ini pasar yang sangat menggiurkan ini masih dikuasai China, India. Indonesia sendiri masih belum bisa menjadi produsen. Bahkan banyak sekali produk impor yang membanjiri Indonesia sehingga melemahkan bisnis dalam negeri.

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh bisnis konveksi dalam negeri, antara lain:
  1. Mutu produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia umumnya belum bisa menembus pasar bebas yang konsumennya berselera tinggi seperti Jepang. Kenyataan ini juga mengakibatkan harga per unit produk masih relatif rendah.
  2. Industri konveksi masih tergantung pada komponen impor, terutama untuk memproduksi produk kualitas ekspor.
  3. Industri pakaian jadi di Indonesia masih berperan sebagai ”tukang jahit” bagi para pialang internasional, karena desain, pemilihan warna, potongan masih didikte oleh pialang luar negeri.
  4. Perusahaan konveksi kecil di Indonesia belum berperan dalam industri konveksi yang masih sangat tergantung pada ”konglomerat” yang menguasai sebagian besar dari pasar ekspor maupun segmen pasar menengah ke atas dalam negeri.
  5. Pengaturan tata niaga, terutama pembagian kuota dinilai para produsen barang konveksi masih jauh dari ”beres”
Untuk bisa sukses dalam bisnis konveksi diperlukan kesabaran luar biasa. Perlu belajar terus menerus, karene mode terus berubah, keinginan pasar terus berganti. harus paindai melakukan inovasi produk agar tidak ketinggalan jaman.

Dalam pemasaran, pebisnis bisa mengkiklankan jasa dan produknya di koran-koran, blog, website atau media promosi lainnya.

Selamat berwirausaha...semoga sukses...
READ MORE - Peluang Bisnis Konveksi

Trik Menarik Pembeli Di Toko


Berikut ini tips dan trik agar pengunjung mau mampir ke toko Anda dan lebih kerasan bahkan membeli produk Anda.

1. ’Blocking’ Tempat

Istilah ini sebenarnya akan lebih klop jika dikatakan pengaturan tata letak. Produk-produk yang diletakkan sejajar dengan pandangan mata normal akan lebih cepat laku terjual. Selain itu, tentunya Anda bisa dong membaca tujuan penjual yang meletakkan satu produk berdampingan dengan produk pelengkapnya? Misalnya produk roti disamping mentega atau selai. Apalagi kalau bukan agar Anda membeli dua-duanya!

2. Tipu-tipu Angka
Sering melihat harga tanggung dengan kisaran Rp.9999 atau Rp.49.990? Angka 9 yang hebat ini memang bisa memberi efek ’lebih murah’ . Padahal bila diteliti, toh tidak ada bedanya kan antara Rp.9999 dengan menyerahkan selembar sepuluh ribuan?

3. Sampel Produk
Anda lebih suka menyentuh barang atau bahan pembuat barang tersebut sebelum membeli? Atau Anda tidak jadi membeli barang bila produk tidak bisa dilihat/dipegang atau dicoba? Nah sekarang Anda tahu kan, mengapa toko sering memasang contoh produk dengan digantung? Sudah pasti agar Anda bisa menyentuhnya langsung dan membelinya!

4. Musik
Musik memang menjadi ’tertuduh’ utama bila sudah menyangkut urusan mempengaruhi mood orang. Sebuah penelitian membuktikan bahwa konsumen semakin tertarik untuk memberi barang lagi ketika mereka mendengarkan jenis musik balada berirama lembut.

5. Wangi!
Hidung juga merupakan salah satu indra yang paling diperhitungkan dalam dunia perbelanjaan selain mata. Banyak toko yang sengaja membuat suasana dalam tokonya wangi dengan aroma vanilla atau bunga lavender. Ini akan ’mengunci’ Anda untuk tetap stay di situ.

6. Bermain Warna
Kami akan bocorkan rahasia warna dalam trik mengemas produk pada Anda. Tahukah bahwa warna merah adalah warna yang diakui kuat daya jualnya? Selain merah, penelitian yang pernah dilakukan antara lain menunjukkan bahwa kosmetik yang dikemas dalam warna merah muda juga lebih banyak terjual.
READ MORE - Trik Menarik Pembeli Di Toko

Delapan Penyakit Pengusaha


Berikut ini delapan penyakit pengusaha. Penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja, tetapi pada artikel ini saya khusukan pembahasan pada pengusaha dan calon pengusaha.

1. Cemas [al-hamm]
Yaitu kekhawatiran akan terjadinya hal yang tidak disukai di masa sekarang atau yang akan datang. Seorang pengusaha tentu berangkat dari niat yang kuat untuk memulai usaha dan dengan harapan yang kuat bisa memperoleh keuntungan dari hasil usahanya. Dengan rasa optimis, maka usaha akan lebih besar dan respon terhadap masalah akan lebih terukur. Tetapi bila rasa cemas berlebihan, maka bisa menimbulkan rasa minder, pikiran buntu, dan tidak bisa menatap peluang-peluang yang ada di depan mata.

Sebagai pengusaha pemula kadang kita cemas dan khawatir, jangan-jangan produk kita tidak laku, jangan-jangan rugi, dan kekhawatiran lainnya. Kecemasan akan jalannya usaha di masa akan datang bisa saja membuat pengusaha menjadi down, apalagi bagi penguasaha pemula, bisa-bisa dia mutung, tidak semangat menjalankan usaha, bahkan menutup usahanya sama sekali.

Seorang calon pengusaha harus optimis menatap ke depan yang cerah, penuh harapan bahwa usahanya akan berhasil, meluruskan niat dan melakukan semua proses dengan baik.

2. Sedih [al-hazn]
yaitu penyesalan dan duka cita atas apa yang terjadi di masa lalu. Cotohnya saja bila seorang penguasaha mengalami kerugian pada hari sebelumnya, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya trauma. Kesedihan tentu tidak bisa dihindari, akan tetapi bila berlarut-larut maka bias merusak jalannya usaha yang dirintis.

Oleh sebab itu, seorang pengusaha harus segera bangkit dari kesedihan dan menyiapkan mental untuk bangkit dan memperbaiki usahanya.. Dalam kondisi apapun, berusaha menghapus kesediah, yakin dan bersangka baik kepada Allah bahwa apa yang terjadi kemarin, mungin untuk membuat kita bertambah pengalaman dan bertambah kuat menghadapi segala masalah yang mungkin akan dating lebih besar.

3. Lemah [al-‘ajz]
Baik lemah pikiran dan lemah fisik. Lemah pikiran dalam arti tidak punya ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan usahanya, juga lemah dalam arti tidak punya keahlian dan ketrampilan untuk menjalankan usahanya, sehingga cepat putus asa dan berhenti dari proses berusaha.

Biasanya pengusaha pemula mempunyai ide-ide yang kreatif, dan energi yang besar ketika memulai usaha. Tetapi ketika mulai mendapatkan rintangan di jalan, mereka kehilangan ide-ide itu dan kehilangan energi untuk menghadapinya. Oleh sebab itu perlu ada support dari orang terdekat, mentor, atau teman sesama pengusaha yang telah merasakan jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya.

Terus belajar, terus mencari pengalaman, berbagi pengetahuan dengan sesama pengusaha, atau membaca kisah-kisah sukses para pengusaha, bisa jadi mengikis kelemahan, sehingga lama-kelaman punya ide-ide yang kreatif dan aplikatif, serta trampil dalam menjalankan usaha.

4. Malas [al-kasal]
Yaitu rasa enggan untuk melakukan suatu usaha padahal mampu melakukannya. Malas berkaitan dengan motivasi seseorang. Malas bisa terjadi karena menganggap suatu pekerjaan terlalu mudah, atau menganggapnya terlalu sulit. Bila kita menganggap suatu pekerjaan mudah, maka kita akan menunda-nundanya, dengan alasan bahwa dengan mudah kita bisa menyelesaikannnya dengan cepat. Sebaliknya jika menganggap suatu pekerjaan terlalu sulit, maka kita akan merasa terbebani untuk melaksanakannya dan menganggap bahwa dirinya tidak sanggup melakukannya.

Seorang pengusaha harus memiliki sifat rajin, tekun, giat dalam menjalankan usahanya. Kalau sudah malas melakukan suatu pekerjaan, lalu apalagi yang bisa diharapkan? Hanya merenung, menghayalkan kekayaan, rumah megah, mobil mewah, tapi tidak mau berusaha, maka tidak ada yang didapatnya.

5. Takut [al-jubn]
Rasa takut memulai seringkali muncul pada orang yang hendak memulai usaha. Keadaan seseorang mempengaruhi hal ini. Seseorang yang sudah hidup dalam kemapanan, akan takut untuk memulai usaha, takut kehilangan potensi pemasukan finansial. Seorang pekerja kantoran yang menerima gaji bulanan, akan berat meninggalkan pekerjaannya untuk memulai usaha. Kemapanan yang selama ini dirasakan, sulit untuk dilepaskan, sedangkan memulai usaha membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berkembang. Belum lagi takut resiko kerugian.

Ketakutan juga bisa terjadi pada orang yang sudah menjalankan usahanya. Takut membuat ide-ide baru, takut mengambil keputusan untuk perusahaan, takut bersaing dan lailn-lain.

Seorang pengusaha harus berani dan tegas mengambil keputusan, berani membuat ide-ide kreatif yang bisa memajukan usahanya.

6. Bakhil
Seorang pengusaha tentu menjalankan usahanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu tujuan berwirausaha adalah agar mempunyai pemasukan finansial yang lebih besar. Tetapi apabila harta sudah terkumpul, maka harus ditunaikan hak-hak dan kewajibannya. Seperti zakat, sedekah dan lain-lain.

Selain bakhil secara materi, bisa juga berarti bakhil atas ide-ide usaha yang dijalankannya. Bila memang sudah sukses, apa salahnya jika berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para pengusaha pemula, bagaimana tips dan trik menjalankan usaha agar bisa sukses.

Walaupun sekarang telah banyak buku-buku tentang wirausaha dijual di toko-toko buku, ada baiknya kita berbagi langsung dengan orang lain agar kesuksesan juga bisa dinikmati orang banyak. Lagian, dengan berbagi, ilmu tdak akan berkurang.

7. Lilitan Hutang [dhala’i ad-dain]
Musuh lain pengusaha adalah hutang. Memulai usaha tentu butuh banyak modal. Lalu bagaimana mendapatkan modal itu? Beberapa calon pengusaha berani mengambil resiko dengan berhutang dulu untuk modal usahanya. Berhutang tentu boleh saja, asalkan kita punya kemampuan untuk membayarnya. Tetapi, lebih baik apabila modal usaha dari kantong sendiri, sehingga segala resiko di masa mendatang ditanggung sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain yang mengejar-ngejar kita karena punya hutang.

Kadang hutang juga menghalangi kita untuk menjalankan usaha. Karena hutang, kita tergoda untuk kembali kerja kantoran, kerja ikut orang lain dan lain sebagainya, sehingga cita-cita untuk beriwarusaha gagal.

8. Dikuasai Orang Lain [ghalabat ar-rijaal]
Ketika kita memutuskan untuk berwirausaha, bukan berarti jalan mudah menanti kita. Kadang orang-orang terdekat kita yang justru menghalangi kita. Oran tua kita dengan keras menentang kita. Anak istri juga menentang kita. Bila kita berkeras menjalankan usaha. Tekanan-tekanan orang-orang tersebut bias menghalangi niat kita untuk memulai usaha. Apalagi bila orang diluar kita lebih dominan, maka niat usaha sulit untuk diwujudkan.

Bagi yang sudah menjalankan usaha, bisa juga mendapatkan tekanan dari orang lain. Seperti apabila kita mau mengambil keputusan, lalu ada orang lain yang berjasa kepada kita, berhutang budi padanya, kita sering mendapatkan hadiah darinya, sehingga kita segan untuk mengambil keputusan baik yang tidak sesuai dengan pemikiran dia. Ini juga jenis tekan dari orang lain.

Bila kita dibawah kekuasaan orang lain, maka kita tidak bisa membuat keputusan untuk diri sendir. Kita tidak punya kemerdekaan untuk menjalankan apa yang kita inginkan.


Oleh sebab itu, rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada kita agar terhindar dari delapan penyakit tersebut. Doa tersebut adalah:
اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ، والعجز والكسل, والجبن والبخل ، وضلع الدين وغلبة الرجال.***
***البخاري 7 / 158 كان الرسول - صلى الله عليه وسلم - يكثر من هذا الدعاء ، انظر البخاري مع الفتح "11 / 173

"Allahumma inny a'udzu bika minal hammi wal hazani, wal ajzi wal kasali, wal jubni wal bukhli, wal dhola'id daini wa ghalabatir rijaal."

Artinya:
“Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas, sedih, lemah, malas, takut, bakhil, lilitan hutang dan dikuasai orang lain.” 

(Al Bukhari, 7/158, Fathul Bari, 11/173)

Semoga kita bisa mengamalkan doa tersebut, dan semoga kita terhindar dari delapan sifat buruk yag telah dijabarkan di atas.
READ MORE - Delapan Penyakit Pengusaha

Kiat Mencari Ide Usaha


Pertanyaan klasik masih saja bergelayut di benak banyak orang yang ingin memulai membuka usaha. Mau Usaha Apa, itulah pertanyaan yang sepertinya susah untuk menemukan jawabannya. Kekhawatiran para pemula jika nanti salah pilih bisnis, lalu rugi, kemudian menjadikan alasan untuk terus menerus mencari jenis usaha yang tepat. Akibatnya, terjadi perencanaan yang terlalu matang hingga tak sempat action. Padahal, untuk mencari ide usaha, cukup melewati 3 langkah saja. Apa saja 3 langkah mencari ide usaha tersebut ?

Langkah pertama adalah menentukan produk. Apa yang anda sukai, apa yang anda minati, bahkan produk apa sih yang ingin sekali anda beli. Jika insting menjual anda belum terasah, memulai menentukan produk berdasarkan pada apa yang ingin anda beli adalah langkah alternatif yang akan berguna di masa depan. Terutama ketika bisnis anda sedang diuji, jika anda mencintai produk anda, anda tidak akan merasa rugi terlalu banyak. Biasanya ide bisnis seperti ini muncul dari hobi. Menentukan produk menggunakan perpsektif pembeli akan membuat anda memiliki sudut pandang yang berbeda.

Langkah kedua adalah menentukan marketnya. setelah anda memilih produk yang ingin sekali anda beli, siapa lagi sih yang akan membeli produk anda, selain anda ? Carilah orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kenali profil dari calon pembeli, perilaku dan dimana saja mereka bisa ditemukan. Dengan mengenali market, anda akan dimudahkan untuk menjual produk yang sudah anda siapkan.
Lebih dari itu, Anda juga bisa menemukan ide usaha dengan cara mengenali pasarnya terlebih dahulu. Misalnya anda tahu persis siapa, bagaimana, dan dimana saja ada komunitas pengguna sepeda motor, anda bisa dengan mudah menemukan ide usaha, seperti cuci motor, jual sparepart, atau bengkel. menemukan market terlebih dahulu atau produk dulu sama baiknya. Terserah mau mulai darimana.

Langkah ketiga adalah tidak berlama-lama. Tak perlu data statistik detail, tak perlu penguasaan produk dari A sampai Z. Cukup survei dari sekitar lingkungan anda, teman-teman, saudara, bahkan kalau perlu pergilah ke pasar, mall, atau pusat-pusat keramaian untuk mengamati. Gunakan insting normal anda. Tak perlu bisa masak untuk buka restoran. Intinya, langkah konkrit anda lebih berarti dibanding keakuratan data penelitian anda tentang bisnis. Mau mulai dari pasar dulu, baru cari produknya, atau dari produknya, baru cari pasarnya, dibedakan dari secepat apa anda action. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan, tak perlu memaknainya terlalu dalam dan segeralah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Kalau harus ganti bisnis, tetaplah memakai rumus 3 langkah tadi. $YBS
READ MORE - Kiat Mencari Ide Usaha